Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) DP Rp 0 pertama di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Anies mengatakan pembangunan rumah DP Rp 0 tersebut bagian dari pelunasan janjinya.
"Saat ini kami lunasi janji, kami menyebutnya bukan program tapi janji. Janji harus dilunansi, kalau program tidak dilaksanakan bisa pakai kata 'mohon maaf programnya terkendala karena A, B, C'," kata Anies dalam sambutannya di lokasi pembangungan, Jalan Haji Naman, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2018).
Anies mengaku lega program rumah DP Rp 0 telah mulai dilaksanakan. Dia berjanji akan melunasi semua janjinya selama empat tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersyukur sekali perjalanan ini di 2018 salah satu janji diingat warga yang mulai kita saksikan hari ini. Kami komit, kami tidak ingin empat tahun lagi muncul kontrak politik yang tidak dilaksanakan," terangnya.
Anies berharap program DP Rp 0 dapat memenuhi hak-hak dasar warga untuk memiliki hunian. Dia menuturkan programnya tersebut dapat menjadi cara mengatasi ketimpangan warga di Jakarta.
"Kita ingin sekali mereka punya tempat tinggal, hak asasinya terpenuhi. Ini penting untuk membereskan ketimpangan di Jakarta," jelasnya.
Berikut fakta-faktanya:
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut, warga Jakarta yang punya penghasilan di bawah Rp 7 juta bisa membeli rumah susun yang dihargai mulai Rp 185 juta hingga Rp 320 juta ini.
"Kita berharap dalam jangka pendek BLUD akan bisa selesai. Tadi saya dengan pak kepala dinas Insya Allah April BLUD yang urusi ini akan tuntas dan skema FLPP yg akan kita gunakan akan dilaksanakan dan rumah-rumah ini dapat dijangkau warga yang berpenghasilan di bawah Rp 7 juta," kata Anies.
Anies mengatakan, program ini diluncurkan supaya mengurangi ketimpangan di Jakarta yang diklaim semakin melebar. Banyak warga Jakarta yang tidak punya aset rumah, kebanyakan hanya motor dan mobil.
"Motor mobil tidak mengalami apresiasi, sebagai aset mengalami depresiasi. Setelah dilihat 10 tahun lagi asetnya besar. Nilai tanah nilai rumahnya meningkat. Yang tidak miliki tanah dan rumah nilai assetnya mengecil. Apa yang terjadi? Ketimpangan makin lebar," ujarnya.
"Rumus sederhana ini mudah-mudahan akan bisa membantu mengecilkan ketimpangan antara mereka yang belum kaya dan yang belum makmur," jelasnya.
Ada 703 unit rumah vertikal yang akan dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Ini pilot project, kami harap dikerjakan dengan sebaik-baiknya, dijadikan benchmark program perumahan untuk masyarakat yang secara kualitas baik dan bisa dibanggakan," tutur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies mengatakan, PT Pembangunan Sarana Jaya dan PT Totalindo Eka Persada selaku pengembang akan membangun rumah susun sederhana milik sebanyak 703 unit dengan dua tipe.
"513 unit ukuran 36 m2 dan 190 unit ukuran 21 m2," katanya.
Nantinya, akan ada bus TransJakarta yang akan melayani rute ke hunian ini.
Bersamaan dengan diresmikan groundbreaking rumah DP 0%, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Trans Jakarta dengan PT Pembangunan Sarana Jaya.
Kepala Hubungan Masyarakat PT Trans Jakarta Wibowo mengatakan, nantinya TransJakarta akan menambah layanan konektivitas ke lokasi rusun.
"TransJakarta nanti akan bikin rute ke sana," ujar Wibowo saat dihubungi detikFinance, Kamis (18/1/2018).
Dikatakan Wibowo, TransJakarta tidak akan menambah koridor, melainkan hanya akan melanjutkan rute dari koridor yang sudah ada. Misalnya, dari koridor 11 Pulogebang-Kampung Melayu.
"Sekarang kita lagi susun, misalnya dari koridor 11 kita lanjutkan ke hunian itu. Nanti kita akan ajukan ke Dishub," lanjut Wibowo.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking program Rumah DP Rp 0 pertama di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Kapan bisa dihuni?
"Saya harap kepada developer dua-duanya supaya bisa mengerjakan proyek ini tepat waktu. Bukan hanya tepat waktu, lebih awal daripada target. Kalau bisa lebih awal dari target Rp 1,5 tahun. Dan saya berharap ini jadi rujukan, mari dijaga sama-sama," ujar Anis.
Pada saat kampanye dulu, Anies menekankan program DP Rp 0 ini akan berbentuk rumah tapak di tengah kota Jakarta. Namun belakangan Anies merevisi rencananya menjadi rumah lapis.
Namun pada saat groundbreaking di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Program DP Rp 0 ini berubah lagi menjadi rusun (rusun).
"Program ini kita akan laksanakan untuk warga memiliki rumah. Kriterianya adalah rumah susun sederhana milik (rusunami) dan kita ingin agar mereka yang tinggal di Jakarta hak asasinya terpenuhi. Karena salah satunya adalah rumah tinggal," kata Anies.
Untuk bisa mendapatkan rumah tersebut, detikFinance melakukan simulasi cicilan rumah tersebut dengan menggunakan perhitungan di situs Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).
Berapa cicilannya?
Seperti diketahui Pemprov DKI Jakarta menawarkan harga rumah DP Rp 0 mulai dari Rp 185 juta dan Rp320 juta.
Dengan asumsi tenor paling lama yakni 15 tahun dan bunga sebesar 5%, rumah seharga Rp 185 juta bisa dicicil sekitar Rp 1,5 juta per bulan atau Rp 1.462.968.
Sedangkan simulasi cicilan untuk rumah seharga Rp 320 juta, bisa dicicil seharga Rp 2,5 jutaan (Rp 2.530.539). Hal itu berdasarkan asumsi tenor selama 15 tahun dan bunga 5%.
Meski demikian ada hal mesti diperhatikan bagi pembeli rumah susun. Sebab terdapat perpanjangan dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah bersama di lahan apartemen atau rumah yang mesti dipenuhi.
Berdasarkan UU 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, jangka waktu maksimal HGB adalah 30 tahun dan bisa diperpanjang dengan jangka waktu maksimal 20 tahun.
Setelah jangka waktu habis, dan masa perpanjangan habis, pemilik masih bisa mengajukan perpanjangan kembali sebagaimana diatur dalam PP 40/1996 tentang Hak Guna Bangunan.
Untuk perhitungannya, jika luas unit apartemen adalah 40 meter persegi berdiri di atas tanah apartemen seluas 5 hektar (50.000 meter persegi), maka HGB yang menjadi tanggungannya hanya 0,08%.
Halaman Selanjutnya
Halaman