Fakta Banjir di Perumahan DP 1% Jokowi

Fakta Banjir di Perumahan DP 1% Jokowi

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 07 Feb 2018 08:05 WIB
Fakta Banjir di Perumahan DP 1% Jokowi
Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Perumahan Villa Kencana Cikarang terendam banjir. Kompleks perumahan ini adalah perumahan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat program Dp 1%.

Dari pantauan detikFinance di lokasi, air keruh berwarna coklat menggenangi jalanan dan sampai masuk ke rumah-rumah warga. Genangan merata di semua jalan, mayoritas rumah kena banjir.

"Banjir ada yang sampai sepinggang di dalam rumah, ada yang sebetis," ujar Ibu Epa Pitri, salah seorang warga di perumahan ini ditemui detikFinance di lokasi, Selasa (6/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa hari lalu daerah ini juga terus menerus diguyur hujan deras. Banjir kata Epa terjadi sejak hari Jumat.

Kompleks rumah ini diresmikan Jokowi pada Mei tahun lalu. Total ada 8.749 rumah dengan DP1%. Alamat perumahan ini di Jalan raya Pulo Sirih No 84 Sukajadi, Sukaraya, Bekasi.

Warga rumah DP 1% Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terdampak banjir terpaksa tidak bisa beraktivitas normal. Pekerjaan mereka terganggu karena banjir.

Salah satu warga bernama Ali mengatakan dengan kondisi ini, dia tak bisa pergi bekerja. Dia mengaku harus menjaga rumah.

"Saya kerja di Kalibata, jadi enggak kerja karena harus jagain rumah. Dari Senin enggak kerja," tutur dia kepada detikFinance di lokasi.

Ali juga harus mengorbankan barang-barang berharganya rusak karena terendam air yang masuk ke rumah. Ponsel, televisi, kulkas, kasur, dan lainnya terendam banjir.

Selain Ali, warga lain bernama Wawan juga mengaku kena dampaknya. Dia yang sehari-hari bekerja di komplek ini sebagai kuli bangunan terpaksa harus menghentikan pekerjaannya sementara.

"Jadi nganggur deh kalau lagi kayak gini, pemasukkan juga enggak ada. Sedikit ganggu ke pekerjaan," kata Wawan.


Warga rumah Dp 1 % yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mengungsi karena rumahnya tergenang banjir. Mereka kini harus mengungsi di kantor kelurahan terdekat.

Banjir terjadi sejak Jumat pekan lalu dan keadaan semakin parah pada Minggu. Warga yang rumahnya sudah kemasukan air, terpaksa harus mengungsi ke mesjid Arrayan tidak tergenang. Sejak tadi pagi, mereka diungsikan ke kantor Kepala Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Mengungsi kemarin di Masjid Arrayan, ke sini (kantor kepala desa) tadi jam 9," ujar Elis, salah satu warga yang mengungsi kepada detikFinance di lokasi.

Dia mengatakan, ada sekitar 50 warga yang mengungsi. Mereka adalah para wanita dan anak-anak. Untuk menuju ke tempat pengungsian, mereka harus menumpang perahu karet. "Yang laki-laki, ronda jaga rumah. Wanita ngungsi di sini," katanya.

Elis dan warga lain berencana tidak akan kembali ke rumah sampai banjir benar-benar surut. Elis yang rumahnya tergenang banjir hingga sebetis orang dewasa ini juga memasak bersama-sama pengungsi lain di kantor desa.

Warga Villa Kencana Cikarang tidak menyangka rumah yang dibelinya kini tergenang banjir. Padahal, pengembang rumah DP 1% yang diprogramkan Presiden Joko Widodo itu dulu menjamin perumahan bebas banjir.

Warga Villa Kencana, Sunardi mengatakan, salah satu pertimbangan dia membeli rumah ini selain murah dan dapat keringanan uang muka 1% adalah janji dari pengembang akan kondisi lingkungan.

"Pas lagi survei, sama pengembangannya mereka bilang bebas banjir. Mereka ngomong sama yang mau beli rumah. Pas ditanya bebas banjir enggak, kata dia bebas banjir dari hasil survei," tutur Sunardi ditemui detikFinance di lokasi.

Tak hanya itu, iming-iming itu juga disebutkan pengembang dalam brosur yang dibagikan pada calon pembeli. "Di brosur juga ada tulisan bebas banjir. Enggak nyangka juga ternyata banjir," tuturnya.

Begitu juga dengan Erlan, warga lain yang menyebutkan permasalahan dan keluhan soal banjir ini sudah disampaikan ke pengembang. Namun, mereka tak dapat respons yang memuaskan.

"Kita sudah ajuin ada foto-foto genangannya, tandatangan warga juga sudah diserahin," imbuhnya.

Dia meminta pengembang cepat tanggap mencari solusi untuk hal ini. Dia juga berharap bantuan pemerintah.

Kompleks perumahan ini adalah perumahan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo lewat program Dp 1%. Lantas, apa kata pengembangnya?

Rumah subsidi tersebut dibangun oleh PT Arrayan Bekasi Development atau anak usaha SPS Group.

"Sekarang ini kondisinya kan siklus hujan 5 tahunan. Jangankan rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), rumah yang komersial di Kemang aja pada banjir kan," kata General Manager SPS Group Tuti Mugiastuti ketika dihubungi detikFinance.

Siklus 5 tahunan ini menurut dia memperlihatkan intensitas hujan yang terbilang tinggi. Menurut pernyataan warga sendiri hujan mengguyur perumahan tersebut sudah 4 hari berturut-turut sejak Sabtu.

"Sehingga sungainya pun luber. Kalau sungai luber, air itu pasti mencari lahan yang lebih rendah kan, ke mana aja yang dia suka," ujarnya.

PT Arrayan Bekasi Development yang merupakan anak usaha SPS Group adalah pengembang perumahan Villa Kencana Cikarang yang saat ini terendam banjir. Pihaknya berjanji akan berupaya agar banjir tidak terulang.

Kompleks perumahan ini diluncurkan Presiden Joko Widodo lewat program Dp 1%. Awalnya perumahan ini diklaim bebas banjir. Namun tidak disangka akibat hujan mengguyur wilayah tersebut 4 hari berturut-turut, akhirnya banjir melanda.

General Manager SPS Group Tuti Mugiastuti mengatakan, pihaknya berani mengklaim karena kualifikasinya sudah di atas Peil Banjir, artinya ketinggian muka tanah secara hidrologi paling aman dari risiko banjir.

"Nah, di atas peil banjir itu di atas kondisi air yang tertampung di dalam sungai itu (ketika) air sungai itu penuh tidak masuk ke perumahan, itu tandanya kita di atas peil banjir," ujarnya ketika dihubungi detikFinance.

Dengan terjadinya banjir di perumahan tersebut seperti saat ini, pihaknya akan kembali menyiapkan langkah-langkah guna memastikan ke depan tidak lagi terkena banjir jika hujan kembali mengguyur bertubi-tubi.

"Kita kerja sama, sedang koordinasi dengan bagian Dinas Pengairan, Pemda untuk melakukan upaya agar next tidak terjadi lagi seperti ini, artinya kita akan buat drainasenya seperti apa, pendalaman dari sungainya sendiri atau pengerukan/pendalaman air sehingga bila terjadi (hujan) rutin seperti ini kita sudah siap," jelasnya.

Dia juga meminta penghuni perumahan tidak cemas dengan kondisi saat ini.


Hide Ads