CEO Lippo Group James Riady mengatakan tahun lalu penjualan Meikarta bisa mencapai 140 ribu unit. Namun yang terealisasi hingga terselsainya proses administrasi hanya 60 ribu unit
"Untuk target penjualan tahun ini bisa menjual 80 ribu unit. Saya kira harapkan itu. Tahun lalu, penjualannya 140 ribu unit, ternyata proses KPA, proses lain sebagainya. Kan orang di kota sulit waktunya untuk mengurusi itu. Sampai saat ini sudah 60 ribu yang administrasi selesai," tuturnya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penampakan Kampung Terjepit Meikarta |
James menjelaskan, untuk saat ini proyek Meikarta sedang merampungkan seluruh aspek infrastruktur. Hingga saat ini proses pembangunan infrastruktur di Meikarta sudah mencapai sekitar 60-70%.
"Membangun kota itu tantangan paling besar infrastruktur yang meluas dan intensif. Ini tantangan besar cost recovery system, kalau pembangunan meluas, maka cost recovery berat. Area parking paling besar," tambahnya.
Baca juga: Telusuri Meikarta dari Jakarta |
Ke depannya Lippo Group juga akan terus mencari mitra untuk pembangunan Meikarta. Seperti hari ini pihaknya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 9 perusahaan global dengan total nilai investasi mencapai US$ 300 juta atau setara Rp 4,05 triliun.
Kesembilan perusahaan global itu di antaranya USA Dunham Bush Refrigeration Equipment Inc, Union Space, Rework, Shanghai Infin Technology, Eshang Redwood ESR logistic, Nagase Indonesia, Micro Focus, ACSC & CFLP International Logistic dan Seafirst Technologies.
Baca juga: Apa Kabar Proyek Meikarta? |
"Kita ini memang bentuknya mitra sejak awal, jadi 50% saham asing, dr awal sudah ada asing. Karena dia orang masuk," pungkasnya.