"Kita menargetkan alokasi sebesar Rp 5 triliun sampai akhir tahun dan akan kita evaluasi tiap semester," kata Agus usai Seminar Nasional Ketenagakerjaan di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/4/2018).
Menurut Agus, perumahan memang termasuk jenis investasi yang bisa dilakukan BPJS Ketenagakerjaan. Investasi di sektor properti ini bisa dilakukan baik secara langsung maupun tak langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga kita telah kerja sama dengan beberapa bank untuk memberikan manfaat layanan tambahan. Saat ini kita kerjasama dengan bank-bank pemerintah untuk memberikan kredit murah dengan uang muka rendah kepada para peserta kita program jaminan hari tua," imbuhnya.
Agus menambahkan, jenis perumahan yang dimaksud ada rumah susun, rumah tapak, dan investasi lain. Ditanya berapa unit ditargetkan, Agus mengaku belum melakukan pengecekan.
Hingga Maret 2018, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan berjumlah 27,3 juta orang. Ditargetkan sampai akhir tahun akan naik menjadi 29 juta orang.
"Kita menargetkan secara total dari pengelolaan dana sebesar Rp 357 triliun," tutup Agus.