Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukma mengatakan pada dasarnya pihaknya mendukung program Pemprov. Namun di sisi lain, program tersebut terkendala lahan. REI Jakarta sendiri belum mendapatkan informasi di mana lahan rumah DP Rp 0 lainnya yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta.
"Itu kalau sedang menunggu kebijakan Pemprov. Ini produk Pemprov yang saya support, dukung. Jadi kami di posisi memenuhi. Kami nggak bisa pro aktif karena lahannya nggak tahu di mana," katanya di Mandiri Property Expo, JCC, Jakarta, Sabtu (5/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di DKI sekarang sudah susah nyari Rp 5 juta per meter. Harga tanahnya pasti sudah di atas itu sedangkan kalau di atas itu nggak bisa tercapai masyarakat berpenghasilan rendah," sambungnya.
Amran juga memaparkan komitmen proyek tersebut nanti nya akan berbentuk vertikal dengan harga yang diputuskan oleh pemerintah. Selain itu, target pembangunan per tahun sebanyak 50 ribu unit.
"Pasti vertikal. Harga ikut pemerintah, kalau Rp 300 juta ya kita jual Rp 300 juta. Target Pemprov itu dalam setahun 50 ribu unit untuk rumah susun MBR," katanya.
Sementara itu, rencananya program rumah DP Rp 0 tersebut akan dibangun di daerah transit oriented development (TOD). Sehingga bisa memudahkan mobilitas masyarakat.
"Sebisa mungkin daerah TOD yang lahan nya dimiliki oleh pemerintah di area stasiun," pungkasnya.











































