Macet dan Polusi Tinggi Jadi Alasan Filipina Bangun 'Manila Baru'

Macet dan Polusi Tinggi Jadi Alasan Filipina Bangun 'Manila Baru'

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 29 Jun 2018 13:08 WIB
Foto: Istimewa/Inhabitat
Jakarta - Filipina tengah memulai rencananya membangun kota baru pesaing Manila yang saat ini sudah terlalu padat dan berpolusi. Kota baru yang diberi nama New Clark City tersebut akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan dengan berbagai fasilitas teknologi dan transportasi yang terintegrasi.

Dikutip detikFinance dari Forbes, Jumat (29/6/2018), kota baru tersebut akan menjadi kota bebas polusi yang lebih besar dari Manhattan di AS. Tujuannya adalah guna membantu meringankan tekanan lingkungan yang sudah terjadi di Manila dan menjadi contoh kota berkelanjutan di Filipina.

Kota New Clark akan menjadi rumah bagi 2 juta orang penduduk dan diperkirakan menelan biaya US$ 14 miliar atau Rp 196 triliun untuk pembangunannya. New Clark City akan menjadi kota futuristik yang dipenuhi oleh mobil tanpa pengemudi, ruang hijau yang besar, bangunan-bangunan tinggi, dan kompleks olahraga yang luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna membuat kota ini bebas polusi, dua pertiga dari kota akan menjadi ruang hijau dan lahan pertanian untuk membantu mengimbangi emisi karbon dioksida.


Proyek yang dipimpin oleh Otoritas Basis Pengembangan dan Konversi Filipina, kota ini akan jadi percontohan pembangunan yang berkelanjutan dan sama sekali berbeda dengan Manila yang kini sudah terlalu padat.

Tidak hanya bebas polusi, kota ini juga akan dibuat tahan terhadap bencana. Ruang hijau yang besar akan menahan banjir untuk tidak masuk ke kota dan membahayakan infrastruktur yang sudah dibangun.

Pembangunan kota New Clark seluas 23.350 Ha itu diproyeksi memakan waktu 25 sampai 30 tahun hingga tuntas. Tujuannya guna menghindari kesalahan pembangunan seperti yang sudah dilakukan di Manila.

Seperti diketahui, Manila memiliki kepadatan penduduk tertinggi di antara kota-kota besar di dunia, dengan tingkat kepadatan mencapai 107.000 orang per mil persegi. Jumlah ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kepadatan penduduk di New York yang sebesar 27.000 per mil persegi.

Dengan hampir 13 juta orang di wilayah metropolitan Manila, kehadiran kota ini diharapkan bisa membantu mengurangi tekanan penduduk di ibukota Filipina. Namun, tujuan sebenarnya adalah untuk menjadi contoh bagaimana Manila dapat menyesuaikan dan memajukan infrastruktur mereka untuk mengatasi jumlah mobil dan orang yang terus bertambah.

(eds/dna)

Hide Ads