Mengintip Peluang Investasi Properti di Malaysia

Mengintip Peluang Investasi Properti di Malaysia

Dana Aditiasari - detikFinance
Sabtu, 25 Agu 2018 15:45 WIB
Ilustrasi Industri Properti (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta - Pemerintah Malaysia saat ini memiliki jajaran parlemen baru dibawah kuasa Perdana Menteri Mahatir.

Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Ignatius Darell mengatakan, pemerintahan baru Malaysia menawarkan perizinan yang lebih transparan bagi investasi di negeri jiran tersebut.

Executive Chairman Mainstay Holdings Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd, Terry Teo mengatakan, hal tersebut merupakan kondisi yang ideal untuk berinvestasi di Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu, Malaysia punya kerajaan baru (pemerintahan baru). Investasi dan perizinan lebih transparan sekarang," sebut dia di Jakarta.



Kesempatan ini pun tak disia-siakan Kelompok usaha properti terkemuka nasional, Riyadh Group Indonesia (Si Penerus) dengan mengumumkan rencana pengembangan bisnisnya ke Malaysia.

Rencana tersebut direalisaiskan dengan mengakuisisi sekitar 65% kepemilikan saham dua perusahaan properti di negeri jiran tersebut yakni Mainstay properties Sdn. Bhd dan Horizon KLPO Sdn. Bhd.

Mainstay properties Sdn. Bhd (anak usaha Mainstay Holdings Sdn. Bhd) adalah pemilik Space U8 Mall dengan luas bangunan 55.000 meter persegi di Bukit Jelutong, Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Sedangkan Horizon KLPO Sdn. Bhd (anak usaha Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd) merupakan pemilik lahan siap bangun seluas 10 hektar di Sepang.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama strategis tersebut dilakukan di Jakarta, Sabtu (25/8/2018), yang ditandatangani langsung Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia, Bally Saputra Dt. Janosati dengan Managing Director Mainstay Holdings Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd, Teo Swee Phin.

Turut menyaksikan MoU tersebut, Presiden Komisaris Riyadh Group Indonesia Soelaeman Soemawinata yang juga merupakan Presiden FIABCI Asia-Pasifik sekaligus Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI).

Hadir pula Executive Chairman Mainstay Holdings Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd, Terry Teo, serta sejumlah tamu penting lainnya baik dari Malaysia maupun Indonesia.

"Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah awal dari kerjasama strategis yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak, dan nanti pada November 2018 akan ditingkatkan dalam satu perjanjian kerjasama," kata Bally Saputra dalam kesempatan yang sama.

Bally mengungkapkan, setelah proses due dilligence tuntas pihaknya selaku pemegang saham mayoritas akan melakukan rebranding nama, konsep dan strategi pemasaran Space U8 Mall yang saat ini okupansinya masih di bawah 50%.



Keseluruhan investasi untuk proyek di Sepang ini diperkirakan mencapai US$ 500 juta. Nantinya, sekitar 150 brand internasional akan beroperasi di kawasan factory outlet terpadu terbesar di Asia tersebut.

"Lokasi proyek Horizon Village Outlets (HVO) ini berada di Sepang, di dalam kawasan Serenia City yg dikembangkan BUMN Malaysia, Sime Darby Property. Dimana hampir semua proyek pengembangan yang dilakukan Sime Darby selalu sukses. Ini menjadi salah satu nilai tambah bagi proyek kami di Malaysia," kata Bally. (dna/hns)

Hide Ads