Siap-siap, Rusun 'Nempel' Stasiun Rawa Buntu Segera Dibangun

Siap-siap, Rusun 'Nempel' Stasiun Rawa Buntu Segera Dibangun

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 10 Okt 2018 08:25 WIB
1.

Siap-siap, Rusun 'Nempel' Stasiun Rawa Buntu Segera Dibangun

Siap-siap, Rusun Nempel Stasiun Rawa Buntu Segera Dibangun
Ilustrasi Foto: Pool/Daop I KAI
Jakarta - Ada kabar gembira bagi warga yang tinggal di wilayah BSD, Serpong, Pamulang, Cisauk dan sekitarnya. Pasalnya, Perum Perumnas akan segera membangun hunian berbentuk rumah susun tepat di sisi kiri dan kanan Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan.

Rumah susun tersebut nantinya akan dibangun di atas lahan seluas 24.626 meter2 yang terdiri dari tiga tower. Saat ini, Perumnas bersama PT KAI sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan rusun. Lahan tersebut milik KAI.

Saat ini Perumnas sudah mulai memasarkan hunian tersebut kepada masyarakat. Bahkan Perumnas sudah mulai memberikan Nomor Urut Pemesanan (NUP) kepada konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pantauan detikFinance di lokasi, Selasa (9/10/2018), lahan-lahan yang disediakan tersebut berada tepat di sisi kiri stasiun. Lahan ini menjadi satu bagian dengan Stasiun Rawa Buntu.

Sebelumnya, area ini dimanfaatkan sebagai tempat parkir kendaraan roda empat warga yang hendak ke Stasiun Rawa Buntu. Area ini juga digunakan sebagai pintu masuk utama para pengguna commuter line dari Rawa Buntu.

Namun, setelah hari raya Idul Adha 1439 Hijriah pada akhir Agustus lalu, area tersebut mulai ditutup dan tak difungsikan. Beberapa pintu kecil yang ada di bagian bagian samping ikut ditutup. Lahan itu mulai disterilkan. Namun, untuk saat ini masih ada dua minimarket yang masih beroperasi di area itu.

Dengan dibangunnya apartemen di Stasiun Rawa Buntu tentu sangat mempengaruhi kehidupan warga sekitar seperti Serpong, BSD, hingga Pamulang. Sebab, Stasiun Rawa Buntu telah menjadi primadona warga Tangerang Selatan yang hendak bepergian menggunakan commuter line.

Penasaran dengan rusun ini? Simak berita lengkapnya.
GM Corporate Communication Perumnas Dian Rahmawati mengungkapkan pihaknya akan mulai membangun pada akhir tahun 2018 dan ditargetkan rampung pada 2021.

"Pembangunan kita mulai akhir tahun 2018 ini, tepatnya bulan November. Pembangunan ditargetkan selesai di 2021," kata Dian kepada detikFinance, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Dian menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengecekan untuk pembangunan pondasi. Hal ini untuk keperluan teknis pembangunan rusun. Tak hanya itu, Perumnas juga sudah mulai memasarkan produk rusun nempel stasiun tersebut.

"Saat ini sedang mulai progres pelaksanaan test pile untuk fondasi," jelas dia.

Nantinya, kata Dian, hunian tersebut juga akan disediakan area komersial serta hiburan bagi para penghuninya. Tak lupa, fasilitas olahraga juga akan disediakan di kawasan tersebut.

"Kami pun menyediakan fasilitas shower/kamar mandi. Terdapat pula climbing wall, kids playground dan taman bersama," tuturnya.

Saat ini, Perumnas selaku pengembang masih melakukan pemasaran terhadap produk tersebut.

Rusun yang dibangun Perumnas itu sendiri akan tersedia dari berbagai tipe. Ada tipe studio dengan 1 kamar tidur, tipe dua kamar tidur, dan tipe 2 kamar tidur pent house.

Untuk tipe studio dengan luas 22,64 meter2, harga yang dipatok per meternya sekitar Rp 13 juta. Karenanya, harga untuk 1 unit tipe studio dengan 1 kamar tidur berkisar Rp 290 juta.

Kemudian untuk tipe tipe 2 kamar tidur dengan luas 37.29 meter2, juga dihargai Rp 13 juta per meternya. Untuk tipe ini satu unitnya dihargai mulai dari Rp 500 juta.

Selanjutnya untuk tipe 2 kamar tidur dengan luas 62.52 meter2 dihargai Rp 13 juta per meter. Dengan begitu, unit tipe ini harganya Rp 825 juta.

Yang terakhir untuk tipe 2 kamar tidur penthouse dengan luas 45,28 meter2 dihargai Rp 13 juta per meter. Untuk 1 unitnya dihargai sekitar Rp 600 juta.

Salah seorang staf marketing Perumnas, Holid mengatakan, harga tersebut merupakan harga sebelum launching. Untuk mendapatkan harga itu, calon pembeli harus mendaftar Nomor Urut Pemesanan (NUP) dengan membayar Rp 1 juta.

"Launching itu tanggal 20 Oktober (2018), NUP bisa dipesan sampai tanggal 13 Oktober. Setelah launching sudah beda harganya," tuturnya.

Pembangunan rusun di Stasiun Rawa Buntu tentu sangat memengaruhi kehidupan warga sekitar seperti Serpong, BSD, hingga Pamulang. Sebab, Stasiun Rawa Buntu telah menjadi primadona warga Tangerang Selatan yang hendak bepergian menggunakan commuter line.

Karena menjadi primadona, saat ini kawasan itu, terutama di flyover Rawa Buntu menjadi salah satu biang kemacetan di wilayah BSD. Musababnya, angkutan umum, ojek online, hingga taksi online yang ramai parkir atau 'ngetem' di pinggir jalan menunggu penumpang keluar stasiun.

Lantas, apakah dengan pembangunan tersebut kondisi lalu-lintas di sekitar Rawa Buntu akan jadi tertata, atau malah tambah parah?

GM Corporate Communication Perumnas Dian Rahmawati mengungkapkan pihaknya telah memiliki rencana untuk mengatasi permasalahan kemacetan tersebut. Dia bilang akan menyediakan jalur yang memisahkan angkutan pribadi dengan angkutan umum.

"Rencananya jalur untuk pedestrian, angkutan pribadi dan angkutan umum akan dibedakan," katanya.

Dia menjelaskan, untuk jalur angkutan umum nantinya akan langsung terintegrasi dengan area stasiun. Dengan begitu, menurutnya, angkutan umum tak lagi 'ngetem' di sekitaran flyover karena langsung dialirkan ke stasiun.

"Sedangkan jalur mobil pribadi akan dibuatkan khusus untuk memasuki area stasiun," ujarnya.


Hide Ads