"Pengadaan tanah ini untuk mendukung pelaksanaan pembangunan jaringan infrastruktur termasuk jalan tol dan kereta api. Untuk dukungan pembangunan jalan tol dan rel kereta api. Untuk dukungan pembangunan jalan tol pengadaan tanah sudah diselesaikan lebih dari 50% target yang ditentukan," jelas dia dalam acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (24/10/2018).
Secara rinci, ia menjelaskan untuk pengadaan jalan tol pihaknya sudah mengurus lahan di 45 ruas dengan luas tanah 13.838 Ha. Penyiapan lahan juga dilakukan untuk proyek jalur kereta api. Per Oktober 2018, pihaknya sudah menyiapkan 63 Ha untuk mengembangkan lima jaringan rel kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kementerian ATR juga sudah mempersiapkan lahan untuk PSN pembangunan irigasi dan bendungan. Pengadaan tanah untuk dua proyek pembangunan irigasi kata Sofyan Djalil sudah disiapkan seluas empat hektar di Lewuigoong Garut, Jawa Barat khusus untuk pengairan pertanian. Sementara itu ada pula lahan irigasi di Lhok Guci di Aceh, seluas 174 Ha.
"Untuk bendungan, kita sudah siapkan lahan untuk PSN seluas 7.949 Ha," jelas dia.
Selain pembangunan fasilitas dan infrastruktur, Soyan Djalil juga mempersiapkan pengadaan lahan untuk kawasan ekonomi khusus (KEK) seluas 8.183 Ha untuk membangun beberapa KEK. Kemudian penyediaan lahan juga sudah dilakukan untuk pos lintas batas negara (PLBN) seluas 26 Ha.
Selain itu pihaknya juga melakukan pengadaan tanah untuk dukungan energi listrik, yaitu seluas 4.131 Ha untuk pembangunan kelistrikan. Selain listrik, pihaknya juga menyiapkan pengadaan tanah untuk kilang minyak seluas 3,5 Ha.
Tonton juga 'Ternyata Ini Alasan Pemerintah Kebut Proyek Infrastruktur':
(eds/eds)