Strategi PPRO Gaet Pasar Properti Yogyakarta

Strategi PPRO Gaet Pasar Properti Yogyakarta

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Senin, 10 Des 2018 16:40 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Industri properti di tanah air masih membuka peluang besar untuk digarap. Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, menyebutkan bahwa bisnis properti di Indonesia masih sangat menjanjikan karena masih banyak permintaan hunian yang menanti untuk dipenuhi.

Namun, tak bisa serta merta mengandalkan pasar yang besar tersebut. Butuh strategi yang kreatif agar bisa menggaet peluang yang ada di tengah ketatnya persaingan industri properti tanah air dewasa ini.

Pemilihan pangsa pasar yang tepat bisa jadi senjata utama bagi para pengembang untuk memastikan proyek hunian yang dikembangkannya bisa diserap pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal tersebut seperti dilakukan anak usaha PT PP, yakni PT PP Properti dalam mengembangkan hunian miliknya. Salah satu strategi yang dilakukan PP Properti adalah dengan menyasar pasar hunian dekat kampus di Yogyakarta.

Wajar saja anak usaha BUMN tersebut menyasar Yogyakarta. Sebagai dampak dari meningkatnya perguruan tinggi di kota gudeg ini, setiap tahunnya Yogyakarta didatangi puluhan ribu mahasiswa baru yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dengan latar belakang ekonomi berbeda.

"Saat ini jumlah mahasiswa di Yogyakarta sekitar 350.000 lebih yakni gabungan antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)," kata Direktur Realti PT PP Properti Tbk (PPR0) Galih Saksono dalam keterangannya, Senin (10/12/2018).

Agar selaras dengan konsep pengembangan kota Yogyakarta, PP Properti mengakuisisi pengembang lokal yang sudah berpengalaman di kota tersebut.

"Kami berkomitmen mengembangkan hunian buat mahasiswa di Yogyakarta dengan konsep apartemen yang bebas penyalahgunaan narkoba," lanjut Galih.

"Apartemen yang berlokasi di kawasan Babarsari bernama apartemen Tana Babarsari dan merupakan apartemen pertama di Yogyakarta yang berkonsep anti penyalahgunaan narkoba," imbuh Galih.


Pengembangan apartemen Tana Babarsari di kota wisata ini merupakan strategi perusahaan dalam memenuhi peningkatan kebutuhan hunian dengan nilai investasi sebesar Rp 150 miliar.

Lokasi Tana Babarsari sangat dekat bandar udara Adisucipto, kata Rudi dan beberapa universitas ternama seperti UGM, UPN, Universitas Atmajaya, STT Nasional dan STIE
YKPN, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit adalah fasilitas-fasilitas penunjang yang melingkari apartemen Tana Babarsari.

"Harga yang kami tawarkan Rp 400 jutaan dengan empat tipe cara kemudahan pembayaran yakni tunai keras, installment 24x, installment 36x dan kredit pemilikan apartemen (KPA)," pungkas Rudi. (dna/dna)

Hide Ads