Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, kekhawatiran terhadap tsunami di Anyer tidak meluas ke wilayah lain. Kata dia, minat masyarakat menginap di hotel dekat pantai tidak terpengaruh. Dengan demikian hotel tidak akan sepi.
"Saya kira nggak, contoh kejadian di Banten, padahal Palu sudah pernah terjadi (tsunami) kan. Apakah membuat orang mengurungkan diri untuk pergi ke Banten? itu pertanyaannya. Kan tidak kan," katanya saat dihubungi detikFinance, Kamis (27/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitupun tsunami di Anyer, yang dinilainya tidak akan membuat wisatawan enggan menginap di hotel di Pantai Bali, misalnya.
"Sekarang pertanyannya apakah orang mengurungkan niat pergi ke Bali? kan tidak. Kalau menurut saya itu tidak ada imbasnya kalau ke sana," paparnya.
Terutama wisatawan mancanegara (wisman), menurutnya tidak akan terpengaruh bencana di Anyer.
"Contoh Lombok lah, kalau wisman kita bicara, Lombok itu recovery-nya (pulihnya) cukup cepat di sana karena bagi wisman tentu itu kan masalah pemahaman bencana mereka sudah paham, jadi tidak mudah ditakut-takuti gitu loh," jelasnya.
Namun lain cerita, jika memang ternyata kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Tentu wisatawan akan menghindari menginap di hotel dekat pantai.
"Biasanya yang juga mereka melihat kondisi kondisi cuaca, ditambah informasi travel warning-nya, misalnya jangan dulu," tambahnya. (zlf/zlf)