Kini, hampir seluruh pantai di wilayah yang terkenal dengan sebutan "Pulau Dewata" ini selalu penuh sesak oleh wisatawan. Satu di antaranya adalah Pantai Tanjung Benoa.
Bahkan, belakangan pantai ini paling sering dikunjungi wisatawan lantaran dianggap lebih aman dengan kondisi ombak yang tidak terlalu tinggi karena lokasinya berada di tengah-tengah teluk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sadar akan keunggulan tersebut, Pemerintah dewasa ini mulai melakukan pembenahan dengan membangun infrastruktur penunjang sektor pariwisata di Pulau Bali.
Setidaknya, ada dua proyek infstruktur sekala besar yang kini tengah dibangun Pemerintah. Pertama, Tol Bali Mandara. Jalan bebas hambatan yang dibangun di atas laut ini akan menghubungkan langsung wilayah segi tiga emas Teluk Benoa ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, dan kawasan Nusa Dua.
Kedua, perluasan dan renovasi Bandara Ngurah Rai dengan kapasitas menjadi 25 juta penumpang per tahun. Dimana, sebelumnya hanya mampu melayani 8,5 juta penumpang per tahun.
Pun soal akomodasi bagi wisman, Pemerintah bekerjasama dengan developer swasta terus membangun hotel, apartemen sewa, dan penginapan lainnya.
Salah satunya adalah PT Properti Bali Benoa (Ganda Land Group), yang membesut Condovilla (Condominium & Villa) bertajuk "Lavaya" di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali.
Ini merupakan proyek privat serta premium residence & resort pertama di kawasan Tanjung Benoa. Lavaya Nusa Dua Bali dikembangkan di atas area seluas lebih dari 2,3 hektare setinggi enam lantai. Harga unitnya dibandrol sangat kompetitif mulai dari Rp1 miliaran.
Ganda Land sendiri diambil dari nama pemegang saham mayoritas perusahaan, yaitu Bapak Ganda. Salah satu proyek besutan Ganda Land paling tersohor adalah Gama Tower di Jl. HR. Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan. Gama Tower merupakan gedung tertinggi di dunia, dengan ketinggian mencapai mencapai 64 lantai.
Direktur Utama PT Properti Bali Benoa (Gand Land) Irawan Lau menegaskan bahwa perizinan proyek Lavaya dipastikan sudah komplit. Karena itu, kini progress pembangunannya mencapai lantai teratas.
"Strategi kami adalah membangun dahulu, baru kemudian menjualnya. Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga kepercayaan konsumen," tegasnya dalam paparan Jumat (18/1/2018).
Total nilai investasi pembangunan proyek Lavaya berikut hotel mencapai Rp 1T.
Memasuki awal tahun 2019, pihaknya sengaja menawarkan promo menarik bagi kepemilikan unit LOT A (Easy Owned Scheme A), dengan harga hanya Rp 118 jutaan dan buyback guarantee 30 tahun. Sedangkan paket kepemilikan LOT B (Easy Owned Scheme B) seharga Rp65 jutaan dan buyback guarantee 10 tahun.
Untuk program kepemilikan LOT A dan B dapat diangsur selama kurun 36 bulan sebesar Rp 1,8 jutaan/bulan. Bagi pemilik LOT A maupun B akan mendapatkan return on investment (ROI) masing-masing sebesar 8% pada tahun 1 dan 2. (dna/dna)