Luhut menjelaskan data seperti itu tak bisa disembunyikan. Misalnya saja informasi mengenai dirinya yang juga memiliki harta kekayaan seperti properti yang tak bisa disembunyikan datanya. Sebab, hal itu sudah berbentuk data umum.
"Itu kan (data) publik. Saya kan juga punya harta ketahuan. Saya kan nggak bisa bohong, oh Pak Luhut punya gedung di Kuningan ya memang punya masa mau disembunyiin," kata dia usai pertemuan dengan Dubes Belanda di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia menjelaskan masalah tanah yang disinggung Jokowi juga tidak menyerang Prabowo secara personal. Sebab, Prabowo juga sempat menyebut Luhut memiliki tanah.
"Nggak nyerang, Beliau (Prabowo) juga bilang kok, tanah Pak Luhut ada kok. Itu kan sekarang data publik," ungkap dia.
Sementara itu, ia mengungkapkan keterbukaan data tanah di Indonesia telah ada sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuat dalam sistem one map policy.
Artinya, setiap orang akan diketahui jumlah harta melalui, kepemilikan tanah atau properti.
"Sekarang dengan one map policy saya ulangi, catat. Dengan one map policy yang sudah diumumkan, kamu bisa googling punya Si Poland berapa sih anunya, propertinya, di mana saja," ungkap dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikFinance, Luhut memiliki gedung di kawasan Mega Kuningan. Gedung bernama Sopo Del Office Tower tersebut diresmikan Luhut pada Januasri 2018 lalu.
Saksikan juga video 'Ribut-ribut Soal Lahan Prabowo di Luar Arena Debat':
(zlf/zlf)