Tommy Soeharto Mau Bikin 500.000 Rumah Murah Bareng Pengusaha Dubai

Tommy Soeharto Mau Bikin 500.000 Rumah Murah Bareng Pengusaha Dubai

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 12 Apr 2019 07:32 WIB
Tommy Soeharto Mau Bikin 500.000 Rumah Murah Bareng Pengusaha Dubai
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Putra Presiden ke-2 Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto berencana mengembangkan rumah murah. Untuk membangun rumah murah itu, perusahaannya yakni PT Berkarya Makmur Sejahtera menggandeng perusahaan asal Dubai, Unit Emirat Arab, Bin Zayed Group.

Rencanan pembangunan rumah murah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang berlangsung kemarin di Crown Plaza Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Bin Zayed Group akan menyiapkan dana investasi sekitar US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar atau antara Rp 42 triliun hingga Rp 70 triliun (asumsi kurs Rp 14.000). Dana tersebut, di antaranya untuk membangun rumah murah dan investasi lainnya seperti pembangkit listrik dari energi terbarukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengetahui bahwa masalah perumahan di Indonesia, selalu bermasalah khususnya untuk rumah sederhana. Di sini dari Bin Zayed Group ingin berkolaborasi bersama dengan perusahaan kami untuk membantu bukan hanya proyek kecil tapi besar," ujar Tommy.

Lalu, berapa rumah murah yang akan dibangun? Berapa harganya? Simak berita selengkapnya dirangkum detikFinance:

Tommy mengatakan dana investasi sebesar US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar dari Bin Zayed Group untuk sejumlah proyek. Tapi, dia belum bisa merinci porsi besarannya.

"Dari hasil pembahasan saya kira itu untuk keseluruhannya, tapi tidak menutup kemungkinan itu bisa ditambah jumlahnya, karena mereka siap untuk mengalokasikan dana yang lebih besar," katanya di Crown Plaza Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Khusus rumah murah, menurut Tommy jumlah yang akan dibangun sekitar 500.000 unit.

"Kalau US$ 5 miliar itu kita konversikan tadi proyek rumah, satu rumah rumahnya US$ 10 ribu, Rp 145 juta, berarti akan membuat kurang lebih 500 ribu, memang akan diupayakan ke arah ke sana," terang Tommy

"Tapi tentunya tidak langsung 500 ribu secara bersamaan. Karena nanti dilihat yang feasible di mana saja, dan kesiapan dari pada tanah yang ada, berapa jauhnya. Sehingga nanti kita lihat proyek per proyek," sambungnya.

Direktur Utama Berkarya Makmur Sejahtera Milasari Kusumo Anggraini mengatakan, untuk kerja sama tersebut secara detilnya akan bisa dilihat dalam 3 bulan mendatang. Dia bilang, adanya rumah murah ini diharapkan dapat mengatasi masalah masyarakat, khususnya terkait masalah hunian.

"500 ribu-1 juta rumah per year, jadi 500 ribu-1 juta itu per year cukup sangat didambakan masyarakat Indonesia. Komitmen Bapak Hutomo Mandala Putra, Insya Allah kita eksekusi ini dalam 3 bulan ke depan, kita melihat realisasinya sudah lebih jelas," ujarnya.

"Dari pihak Bin Zayed dengan 500 ribu-1 juta (unit) per tahun target investment US$ 3-5 miliar. Dari situ akan dilihat bisnis-bisnis lainnya, selain itu," terangnya.

Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera Milasari Kusumo Anggraini menjelaskan, untuk skema kerja sama dengan Bin Zayed Group akan dibahas dalam 3 bulan ke depan.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah sendiri punya program satu juta rumah. Soal harga, rumah murah yang akan dijual akan menyesuaikan dengan harga yang dipatok pemerintah.

"Karena pemerintah memiliki proyek 1 juta rumah, yang sampai hari ini tercapai belum banyak saya bisa bilang seperti itu. Itu program pemerintah Rp 158 juta. Kita lihat juga market, kita sesuaikan dengan market," katanya.

"Range-nya buat Indonesia Rp 158 juta kita ikut saja market," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Tommy Soeharto yang merupakan Komisaris Utama mengatakan, rumah yang akan dibangun akan tersebar di wilayah Indonesia. Meski, dirinya belum menyebutkan secara rinci.

Soal harganya, dia mengatakan, akan menyesuaikan ketentuan harga rumah murah pemerintah.

"Harga yang ditentukan pemerintah tentunya, enggak bisa lebih tinggi," katanya.

"(Rumah subsidi?) Subsidi juga enggak karena yang disubsidi bunganya pinjamannya sehingga cicilannya bisa ringan dalam 15 tahun itu. Kalau harga bangunan enggak subsidi, makanya masalah utama di tanah, karena bangunan sekarang juga mahal," ungkapnya.

Tommy Soeharto mengaku sudah terjun ke bisnis rumah murah. Tommy mengaku, punya proyek rumah murah di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dia mengatakan, saat ini membangun 4.000 unit rumah di Sentul. Rumah yang dibangun merupakan tipe 36, di mana luas bangunannya 36 m2 dan tanah 60 m2.

"Kebetulan rumah murah, rumah sederhana saya sendiri sudah melaksanakan di Sentul untuk 4.000 rumah," katanya.

Berkaitan dengan kerja sama dengan Bin Zayed Group, Tommy ingin, proyek rumah murahnya di Sentul sebagai percontohan.

"Itu mungkin salah satu proyek percontohan untuk proyek awal untuk dikembangkan bersama Bin Zayed. Sehingga mereka lebih familiar mengembangkan proyek rumah Indonesia," ujarnya.

Menurut Tommy, Bin Zayed perlu belajar mengembangkan rumah di Indonesia. Pasalnya, skema pengembangan rumah murah di Tanah Air akan berbeda dengan negara lain.

"Di Sentul, itu sebetulnya sudah jalan tanpa Bin Zayed sudah jalan, tapi mereka kan perlu pelajaran bagaimana skema di sini. Karena mereka masuk India, Pakistan, Afrika tentunya pola kerja samanya berbeda," tutupnya.

Hide Ads