Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily menilai Fadli Zon terlalu sering halusinasi.
"Karena terlalu sering berhalu, Fadli Zon terkena penyakit hati. Ini sekali lagi diperlihatkan ketika Fadli Zon merespon langkah besar Pak Jokowi untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ace pun berpesan, mendekati puasa harusnya penyakit hati seperti sirik, iri dan dengki dikurangi. Kemudian, perbanyak amal ibadah. Dia juga mengatakan, seharusnya pemikiran besar untuk kemajuan bangsa didukung.
"Harusnya pemikiran besar yang baik untuk kemajuan bangsa ini didukung. Apalagi gagasan besar ini juga dicetuskan oleh Soekarno, disambung Pak Harto, dan terakhir oleh Pak SBY. Tapi gagasan besar itu tidak pernah jadi keputusan politik dan selanjutnya direncanakan dengan matang. Hanya di era periode Pak Jokowi, gagasan besar ini dengan tegas diputuskan," jelasnya.
Hal itu ditambah dengan rekam jejak Jokowi selama memerintah. Ace yakin, gagasan besar ini akan dieksekusi.
"Melihat rekam jejak Pak Jokowi dalam empat setengah tahun ini, saya yakin gagasan besar itu akan bisa dieksekusi. Kekuatan Pak Jokowi adalah mampu menyelesaikan dan mewujudkan gagasan atau konsep yang sudah dibicarakan sebelumnya. Banyak pekerjaaan besar seperti MRT, LRT, jalan tol yang mangkrak bisa diselesaikan dengan kepemimpinan Pak Jokowi," ujarnya.
"Sebaliknya apa yang bisa dibanggakan dari gagasan dan kerja seorang Fadli Zon, kecuali sibuk menukarkan penyakit hati ke pendukungnya. Tapi rakyat sudah tahu siapa Fadli Zon," ujarnya.
Sebelumnya, Fadli mengatakan, rencana memindahkan ibu kota hanya wacana isapan jempol untuk pengalihan isu. Menurut Fadli, isu pemindahan ibu kota pernah digulirkan namun kemudian reda.
"Itu saya kira wacana isapan jempol saja untuk mengalihkan isu ya. Dulu juga begitu empat tahun, lima tahun yang lalu. Nanti juga reda sendiri," kata Fadli di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019). (hns/hns)