Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono menjelaskan hal ini harus bisa ditangkap oleh para stakeholder bidang properti. Stakeholder diharapkan bisa menyelaraskan strategi serta kebijakan dengan kebutuhan dan karakter generasi milenial.
"Produk KPR yang diinginkan milenial harus mudah dipahami, sesuai dengan kemampuan keuangan mereka serta harus sudah disiapkan atau dimulai sejak mereka duduk dibangku SMA atau perguruan tinggi lewat produk tabungan untuk KPR," kata Maryono dalam acara Indonesia Housing Forum, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi rasio KPR terhadap PDB hanya 2,9%, lebih rendah dibandingkan Malaysia dengan rasio 38,4% dan Filipina dengan rasio 22,3%," kata Maryono.
"Dengan rasio yang masih rendah artinya masih banyak ruang bisnis perumahan yang bisa dikembangkan, dan memajukan sector properti itu berarti memberikan multiplier effect atau efek bergulir bagi 136 sub sektor properti lain," tambahnya.
Bank BTN sendiri telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk MBR dan Non MBR 386.137 unit rumah, baik pembiayaan KPR maupun konstruksi. Khusus untuk pembiayaan perumahan MBR, baik KPR subsidi maupun kredit konstruksi, Bank BTN telah menyalurkan sebanyak 272.600 unit rumah dengan jumlah kredit Rp 17,24 triliun, yg terdiri dari KPR subsidi 93.221 unit jumlah kredit Rp 11,89 triliun dan kredit konstruksi rumah MBR 179.379 unit jumlah kredit Rp 4,35 triliun.
Salah satu hal yang dilakukan saat ini guna menjembatani keinginan milenial punya rumah, Bank BTN menyediakan produk tabungan untuk KPR yaitu Si Muda Rumahku Tabungan untuk pemilikan rumah bagi mahasiswa dan pemuda, dan produk KPR Gaesss, yaitu produk KPR yang dikemas dengan KPR Zero.
"Sejak diluncurkan pada bulan Oktober tahun lalu hingga Mei tahun ini kredit yang disalurkan lewat KPR Gaesss mencapai Rp 6,9 triliun," kata Maryono.
Selain menyediakan produk yang pas dengan permintaan konsumen dari generasi milenial, Bank BTN juga mengupayakan pasokan properti aman, dengan menjaring sebanyak-banyaknya generasi milenial untuk ambil bagian dalam sepak terjang dunia properti sebagai developer atau pengembang perumahan, atau berkiprah di dunia properti sebagai investor.