Menurut salah satu calon penghuni, Dedi Suhada ia belum bisa melihat unit rumah DP 0 meski sudah memasuki tahap permohonan kredit.
"Kalau untuk bangunan saya belum tahu karena belum melihat langsung. Belum tahu dalamnya seperti apa. Katanya nanti kalau sudah acc (diterima permohonan kreditnya). Berarti sudah beli unit tapi belum lihat dalamnya. Itu kekurangannya, kata Dedi ketika ditemui detikFinance, di kantor pelayanan rumah DP 0, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pilih yang unit 1BC. Itu satu kamar ada sekat. Cicilannya tadi sekitar Rp 1,4 juta untuk 20 tahun," terang Dedi.
Selain Dedi, ada juga pasangan suami istri asal Jatinegara, Jakarta Timur yang berpendapat sam yaitu Arif dan Dian. Keduanya mengharapkan agar diperbolehkan melihat unit rumah tanpa harus menunggu proses final.
"Kita memang belum melihat ke dalam. Pengin sih kalau sekarang juga kalau diperbolehkan kita lihat. Semoga harapannya bisa lihat dulu," ungkap Dian kepada detikFinance.
Unit yang ingin dilihat Dian dan suaminya juga tipe 1BC. Angsurannya sekitar Rp 1,6 juta dengan waktu cicilan 15 tahun.
"Kita tipe 1BC. Satu kamar saja, ya yang sesuai dengan kemampuan kita saja lah. Itu angsuran 15 tahun, per bulan Rp 1.650.000," ujar Dian.
Namun, ada pasangan asal Cipete, Jakarta Selatan yang percaya dengan kualitas unit rumah DP 0 ini bagus meski belum dilihat secara langsung, mereka adalah Muhammad Sobirin dan Mimin.
Menurut pasangan yang sehari-hari menjalankan usaha kuliner gudeg Jogja tersebut, mereka yakin bangunannya akan bagus.
"Ya kita percaya saja. Yakin bagus saja. Kalau dilihat dari bangunannya sih standar. Tapi semoga saja dalamnya bagus. Yang penting kita mengikuti aturan saja, asalkan bisa punya rumah sendiri," kata Mimin.
Tipe rumah yang dipilih Sobirin dan Mimin yaitu tipe 2BA yaitu dengan fasilitas dua kamar. Tipe 2BA sendiri harganya sekitar Rp 335 juta. Angsuran yang diinginkan Sobirin dan Mimin yaitu sekitar Rp 2,5 juta dengan cicilan 15 tahun.
"Kita pilih tipe 2BA. Kalah angsuran maunya yang 15 tahun saja. Sebulannya bayar kalau tidak salah Rp 2,5 juta," tandas Mimin.
(zlf/zlf)