Salah satunya pasangan asal Pisangan Baru, Jatinegara yakni Dian dan Arif. Pasangan muda tersebut selama ini masih menumpang di rumah orang tua. Sehingga, kesempatan memiliki rumah DP 0 ini sangat dinantikannya.
"Ini harapan kita juga punya punya rumah sendiri di Jakarta. Alhamdulillah, mungkin ini jawaban dari doa-doa kita bisa lolos ke tahap permohonan kredit. Kita sudah berharap banget. Bisa lolos tahap verifikasi saja sudah bersyukur," kata Dian ketika ditemui detikFinance di kantor pelayanan rumah DP 0, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga, dan Arif yang bekerja sebagai karyawan di toko sepatu grosir di Jatinegara pun rela bertempat tinggal di samping kuburan. Pasalnya, lokasi rumah DP 0 ini tepat di sebelah Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa.
"Nggak masalah (tinggal di samping kuburan) kan kita calon mati juga. Yang penting punya rumah sendiri, nyaman, aman, ada tempat bernaunglah," curhat Dian.
Selain itu, suami-istri Muhammad Sobirin dan Mimin, yang juga menantikan rumah DP 0 ini sangat bahagia bisa lolos ke tahap permohonan kredit.
"Saya alhamdulillah bisa lolos. Ingin sekali saya punya tempat tinggal sendiri. Selama ini saya mengontrak di Cipete. Kalau ini dapat jadi rumah pertama sendiri," kata Mimin.
Menurut Mimin, ia lebih memilih menyicil rumah DP 0 dibandingkan membayar sewa bulanan.
"Kalau saya dapat kan nggak sewa lagi. Kalau menyewa kan saya bayar terus tapi nggak balik lagi ke kita. Kalau mencicil kan akhirnya balik ke kita (jadi hak milik). Semoga saja rezeki," kata Mimin.
Menurutnya, ia sangat beruntung bisa lolos ke tahap verifikasi. Meski belum sepenuhnya lolos, pasangan yang sehari-hari berdagang gudeg Jogja ini senang bisa lolos ke tahap permohonan kredit.
"Ya nggak apa-apa, kan memang peraturannya begitu. Kalau memang rezeki insyaallah bisa, ini pun sudah senang," tambah Sobirin.
Selain itu, ada juga Dedi Suhada yang baru saja mengajukan permohonan kredit rumah DP 0 ini. Meski merasa takut tinggal di sebelah kuburan, ia harus menghalau perasaan takut tersebut.
"(Di sebelah TPU) ini masalah sih buat saya juga, takut juga. Sudah begitu saya punya anak perempuan, umurnya baru dua tahun. Ya mau bagaimana? Yang namanya butuh tempat tinggal, apalagi Jakarta, tahu sendiri perumahan sekarang berapa harganya," ungkap Dedi ketika ditemui detikFinance.
Dedi yang berprofesi di pelabuhan Tanjung Priok itu mengatakan, selama ini ia tinggal mengontrak di Depok. Sebelumnya, ia masih tinggal di rumah orang tuanya, di Salemba, Jakarta Pusat. Maka dari itu, rumah DP 0 ini sangat dinantikannya.
"Ini jadi rumah pertama buat saya dan keluarga. Sekarang saya mengontrak di Depok. Jadi kalau dapat ini saya nggak perlu mengontrak lagi," terang Dedi.
(zlf/zlf)