Lalu, bagaimana tanggapan para calon penghuni? Apakah merasa terganggu atau cuek saja bersebelahan dengan kuburan?
Simak berita lengkapnya dirangkum detikFinance, Rabu (31/7/2019).
Takut Tinggal di Sebelah Kuburan
Foto: Rumah DP Rp 0 Pondok Kelapa/ Achmad Dwi Afriyadi, detikFinance
|
"Di sebelah TPU ini masalah sih buat saya juga, takut juga. Sudah begitu saya punya anak perempuan, umurnya baru dua tahun," ungkap Dedi ketika ditemui detikFinance usai mengajukan permohonan kredit rumah DP Rp 0, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).
Namun, Dedi yang berprofesi sebagai operator di salah satu perusahaan di pelabuhan Tanjung Priok tersebut harus menghalau perasaan takut tersebut.
"Ya mau bagaimana? Yang namanya butuh tempat tinggal, apalagi Jakarta, tahu sendiri perumahan sekarang berapa harganya," tutur pria yang bertempat tinggal di Depok, Jawa Barat tersebut.
Dedi mengatakan, selama ini ia mengontrak rumah di Depok. Sebelumnya, ia masih tinggal di rumah orang tuanya, di Salemba, Jakarta Pusat. Maka dari itu, rumah DP Rp 0 ini sangat dinantikannya.
"Ini jadi rumah pertama buat saya dan keluarga. Sekarang saya mengontrak di Depok. Jadi kalau dapat ini saya nggak perlu mengontrak lagi," terangnya.
Warga: Yang Penting Punya Rumah
Ilustrasi/Foto: Vadhia Lidyana
|
"Ya nggak apa-apa kayaknya. Sudah terbiasa juga. Dulu saya pernah mengontrak juga di Kramat Jati sebelum di Johar Baru. Di Kramat Jati itu depannya makam persis," jelas Santoso yang sehari-hari bekerja sebagai office boy di pusat bimbingan belajar bahasa Inggris itu.
Kemudian, ada juga pasangan suami istri, Arif dan Dian. Kedua pasangan tersebut tak masalah memiliki rumah sebelahan dengan TPU. Pasalnya, pasangan tersebut selama ini tinggal di rumah orang tua dan sangat menantikan hunian pribadi pertamanya.
"Nggak masalah, kan kita calon mati juga. Yang penting punya rumah sendiri, nyaman, aman, ada tempat bernaung lah. Ini kan harapan kita juga punya rumah sendiri di Jakarta. Kita sudah berharap banget," kata Dian.
Dian sendiri hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga setelah memiliki anak kedua dan kini menantikan anak ketiganya. Sedangkan, Arif sehari-hari bekerja sebagai karyawan di sebuah toko sepatu grosir di Jatinegara, tak jauh dari tempat tinggal mereka di kawasan Pisangan Baru.
"Saya ibu rumah tangga saja sejak punya bayi ini anak kedua. Sekarang sudah mau tiga, lagi hamir lima bulan. Kalau bapak sehari-hari karyawan toko biasa saja, toko sepatu grosir di Jatinegara," papar Dian.
Di Antara Kuburan dan Pasar
Foto: Agung Pambudhy
|
Meski tempatnya kecil dan sedikit tersembunyi, Pasar Pondok Kelapa bisa jadi sasaran pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Pasar tersebut buka sejak pukul 6.00 WIB hingga sekitar pukul 16.00 WIB setiap harinya.
Halaman 2 dari 4