Flashback Momen Sukarno Mau Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta

Flashback Momen Sukarno Mau Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 24 Agu 2019 12:30 WIB
Patung Sukarno di Palangka Raya/Foto: Noval/detikcom
Jakarta - Lokasi pasti calon ibu kota negara yang baru belum juga diputuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) disebut-sebut menjadi lokasinya, meski akhirnya diralat lagi oleh pemerintah dengan alasan kajian belum tuntas.

Jauh sebelum penetapan pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan, Presiden Sukarno diketahui juga pernah berniat memindahkan pusat pemerintahan ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Sejarawan LIPI, Asvi Arwan Adam mengatakan wacana pemindahan ibu kota pada era Soekarno tak kesampaian dikarenakan pada tahun 1960-an Indonesia ditawarkan menjadi tuan rumah Asian Games. Itu adalah pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan event olahraga berkelas internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bung Karno serius, bukan hanya sekedar mewacanakan, tapi juga sudah membuat desain sederhana, dan Bung Karno datang menindaklanjuti," kata Asvi saat acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2019).



Pemilihan Palangka Raya dipilih Sukarno sebagai calon ibu kota sejalan dengan datangnya Bapak Proklamasi tersebut meresmikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 1957. Menurut Asvi, Palangka Raya memiliki posisi di tengah-tengah Indonesia.

Asvi mengatakan, wacana itu akhirnya berhenti karena pemerintah pada saat itu fokus pada DKI Jakarta sebagai lokasi penyelenggaraan Asian Games.

"Karena Bung Karno berfikir tidak mungkin diselenggarakan di kota baru, oleh sebab itu memutuskan di Jakarta, jadi dibangun stadion, Sarinah, hotel, dan patung selamat datang di HI," jelas dia.

"Jadi persiapan Asian Games dan kemudian adanya ganefo menyebabkan wacana pemindahan ibu kota itu terbengkalai," sambungnya.


Flashback Momen Sukarno Mau Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta



(hek/eds)

Hide Ads