Sebut Ibu Kota Pindah Secepat Kilat, Dahlan: Mirip Perusahaan Keluarga

Sebut Ibu Kota Pindah Secepat Kilat, Dahlan: Mirip Perusahaan Keluarga

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 29 Agu 2019 11:52 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota sudah hampir pasti. Semua perencanaan telah disiapkan, tinggal menunggu eksekusinya.

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai perencanaan proses pindah ibu kota itu begitu cepat. Lewat tulisannya yang dia posting di laman disway.id, Dahlan mengibaratkan proses pemindahan ibu kota yang dilakukan Jokowi sudah seperti perusahaan swasta yang membangun kawasan hunian yang begitu fleksibel.

Dahlan mengibaratkan proses pindah ibu kota yang dilakukan Jokowi seperti Podomoro Group yang akan membangun super block Central Park, seperti Sinar Mas, yang akan membangun Bumi Serpong Damai, atau Lippo Group, yang akan membangun Meikarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan main fleksiblenya. Sudah sefleksible perusahaan. Seolah seperti bukan program sebuah negara. Apalagi negara demokrasi," tulisnya dalam sebuah blok dilansir dari disway.id, Kamis (29/8/2019).

Malah menurutnya proses pindah ibu kota kni lebih fleksibel dari perusahaan properti. Sebab bagi perusahaan yang ingin melakukan sesuatu biasanya harus meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Ini sudah mirip sebuah perusahaan keluarga," ujarnya.



Jika jadi terlaksana menurut dahlan proses pengadaan ibu kota baru ini jadi suatu terobosan yang mungkin terbesar dalam sejarah birokrasi Indonesia, atau bahkan di dunia.

"Begitu pasti. Begitu cepat. Orang yang 'benci' birokrasi seperti saya senang sekali mendengarnya. Begitu kilatnya," tulis Dahlan.

Dahlan juga menyinggung soal skema yang dibuat pemerintah dalam membangun ibu kota baru. Gedung-gedung pemerintahan nantinya bisa dibangun oleh badan usaha.

Pemerintah kemudian menyewa gedung tersebut. Setelah beberapa waktu, gedung itu nantinya menjadi milik pemerintah.

"Wow! Skema yang sangat menarik. Tidak perlu banyak anggaran negara. Sangat menarik dilihat dari kacamata bisnis. Ini terobosan yang belum pernah terjadi," tuturnya.




(das/eds)

Hide Ads