Suara orang banyak yang tak biasa didengarnya dari dalam bilik kamar kos-kosannya yang berukuran 1x2 meter tersebut. Hunian kos-kosan yang telah ditempatinya lebih dari tiga bulan tersebut digerebek oleh satpol PP lantaran tak berizin.
Tipe huniannya yang sangat mini dan sempit menambah daftar alasan pemerintah untuk menutup rumah kos yang sudah berdiri lima tahun tersebut. Suasana rumah kos itu pun geger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edo sendiri tak setuju tempat tinggalnya disebut tak manusiawi. Menurutnya, dengan lokasi yang berada di tengah kota dan harga yang sangat murah dibandingkan kos lainnya, rumah kos-kosan ini cukup layak ditempati.
"Kalau pribadi saya nggak mandang ini murah atau nggak. Intinya saya kalau pulang kerja bisa tidur. Sorenya berangkat lagi," katanya santai.
Rumah kost ini viral dalam beberapa hari terakhir lantaran ukurannya yang sangat kecil, mirip apartemen mini yang ada di Hong Kong. Dengan ukuran kamar sekitar 1x2 meter, rumah kost ini dibanderol Rp 300-400 ribu per bulan.
Untuk yang mau menginap harian juga bisa. Harga yang dibayar Rp 50.000.
Rumah kos ini terdiri dari tiga lantai, di mana kamar kos nya sendiri berada pada lantai dua dan tiga. Dengan total 60 kamar yang tersedia, kos-kosan box ini disediakan untuk pria dan wanita.
Fasilitas yang disediakan oleh pemilik kos adalah tiga kamar mandi di tiap lantai dan satu AC ukuran 2PK di setiap lantai untuk mendinginkan kamar. Setiap lantai ada sekitar 30 unit kamar box yang disediakan lengkap dengan kasurnya. Sebarannya empat tingkat ke atas dan tiga hingga lima unit kamar membentang ke depan.
Sensasi masuk ke rumah kos ini memang cukup berbeda, apalagi untuk orang yang berukuran tinggi. Dari lantai dasar tempat garasi rumah, akses menuju kamar disediakan tangga kecil yang cukup curam. Sinar matahari hanya masuk lewat jendela kecil yang ada di ujung depan lorong kamar.
Di lantai dua, bisa langsung ditemukan tumpukan kamar kos yang dibuat mirip seperti hotel kapsul. Alas tidurnya terbuat dari beton, dan dinding-dindingnya dari triplek.
Setiap kamar dilengkapi pintu besi yang bisa digeser untuk membukanya. Ada dua tipe kamar yang ditawarkan, yakni kamar yang ukurannya lebih tinggi dan kamar yang ukurannya lebih rendah.
"Kalau yang Rp 400 ribu itu yang bisa masih duduk tegak. Kalau yang Rp 300 (ribu) itu udah susah duduk," kata salah seorang penghuni kos lain yang tak ingin disebutkan namanya.
Rumah kos ini ramai diminati warga lantaran harganya yang terjangkau dan lokasi yang cukup strategis di pusat kota. Hal ini memperkuat realita betapa sulitnya menemukan hunian dengan harga terjangkau di Jakarta.
(eds/dna)