"Sesuai dengan hasil pembicaraan kami bahwa presiden setuju akan dibangun tahun 2020," tutur Abisai, usai peresmian Jembatan Youtefa, di Jayapura, Papua, Senin (28/10/2019).
Dihubungi secara terpisah, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga mengatakan luas lahan Istana Presiden yang akan dibangun di Papua mencapai 10 Ha. Namun sampai saat ini pihaknya belum menetapkan lokasi Istana baru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danis bilang, saat ini pihaknya masih membahas secara rinci mengenai rencana pembangunan Istana Presiden di Papua. Pembahasan termasuk untuk skema pembiayaannya yang rencananya akan menggunakan alokasi APBN 2020.
"Pagu khusus untuk itu (pembangunan istana) belum, tapi kita akan siapkan kalau sudah firm semuanya. Sebagian alokasi yang bisa kita alokasikan untuk itu. Kemungkinan besar dari APBN," ungkapnya.
Abisai sendiri menjelaskan, Istana tersebut akan berada di perbukitan 320 meter di atas permukaan laut dengan menghadap laut bebas. Lokasi istana sekitar 35 km dari tapal batas RI-PNG dan 1 km dari jembatan Youtefa yang baru diresmikan Presiden.
Istana Presiden si Papua itu akan dibagi dalam 4 zona, yakni zona 1 Istana, zona 2 museum, zona 3 taman, dan zona 4 untuk zona publik, yaitu sebagai tempat rekreasi. Selain 4 zona itu, di depan istana akan dibangun sebuah tugu Monas kecil yang diharapkan apabila presiden sedang berada dalam istana itu merasa seperti berada di Istana presiden di Jakarta.
(eds/dna)