"Kalau konsepnya gitu-gitu aja, siap-siap ditinggalin, siap-siap saja kosong," ujar Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto di Gedung World Trade Center I, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2020).
Selain itu, memang terjadi pergeseran minat konsumen menjadi lebih mencari makanan, baju saja, atau barang tertentu saja di mal ketimbang berbelanja di ritel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tenant, makanan dan minuman masih menjadi tenant yang mendominasi dan paling aktif, sekarang banyak kan makanan yang sedikit-sedikit jadi tren seperti kafe, camilan-camilan. Terus anak mudanya lebih suka belanja ke toko-toko baju kayak H&M, Uniqlo, gitu-gitu lah, kalau Matahari itu sudah mulai ditinggalkan," sambungnya.
Selanjutnya, dari sisi tarif sewa, harganya cenderung mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Sepanjang 2019, harga sewa untuk ritel kelas atas dibanderol dengan harga Rp 529.267 per meter persegi per bulan naik 0,4% dari harga 2018 yang sebesar Rp 502.222 per meter persegi per bulan.
Hingga 2023, Colliers memprediksikan akan adanya pertumbuhan harga sewa sekitar 5,5% atau menjadi sekitar Rp 621.871 dari tahun 2019.
"Pertumbuhan tarif sewa lebih dikarenakan akan masuknya pasok baru dengan kualifikasi atas. Kemudian, secara tren pemilik ritel juga akan fokus menjual produk pada satu segmen tertentu. Sedangkan, penjualan produk untuk kelas yang lebih beragam dapat dilakukan oleh retailer besar," tutupnya.
Baca juga: Duh! Produsen Susu Terbesar Ini Bangkrut |
(eds/eds)