Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani kebijakan untuk bantuan ekonomi sebagai langkah untuk menekan dampak virus Corona. Salah satu kebijakan Trump adalah mencegah penggusuran.
Namun arahan Trump juga tidak menawarkan kepada keluarga yang kesulitan finansial dan berpotensi kehilangan rumah mereka. Trump juga menginstruksikan kepada Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk mempertimbangkan larangan penggusuran ini.
Kemudian Departemen Keuangan AS dan Departemen Perumahan Pembangunan Perkotaan juga diminta mengidentifikasi dana yang bisa digunakan untuk membantu penyewa serta pemilik rumah yang kesulitan membayar akibat pandemi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Eksekutif Jobs with Justice Erica Smiley mengungkapkan arahan Trump ini tidak benar-benar akan membantu masyarakat.
"Jika ia ingin benar-benar membantu penyewa yang kesulitan dia akan kembali mempertimbangkan moratorium penggusuran tersebut," kata dia dikutip dari CNBC, Selasa (11/8/2020).
Menurut dia dengan kebijakan Trump ini masih memungkinkan penyewa akan kehilangan tempat tinggal. Pasalnya lebih dari 30% rumah tangga AS masih kesulitan membayar rumah pada awal Agustus ini.
Presiden National Low Income Housing Coalition Diane Yentel mengungkapkan, kebijkan ini hanya untuk menyesatkan penyewa agar seolah dilindungi negara.
"Padahal sebenarnya tidak. Ini hanya harapan palsu yang membuat masyarakat bingung saat sebenarnya penyewa ingin mendapat kepastian jika mereka tidak akan diusir dari tempat tinggal mereka," jelasnya.
(kil/ara)