.webp)
Penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) tercatat mengalami peningkatan pada dua bulan terakhir. Mengutip Reuters ada pergerakan aktivitas bisnis yang terjadi pada bulan ini.
Rendahnya suku bunga KPR di AS dan tren bekerja dari rumah membuat banyak orang AS menjauhi pusat kota.
National Association of Realtors mengungkapkan penjualan rumah meningkat 24,7% secara tahunan dengan total 5,86 juta unit dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 4,7 juta unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga rumah juga tercatat mengalami kenaikan ke level US$ 304.100 dan pasokan mulai berkurang.
Penjualan rumah pada Juli 2020 ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2006, saat itu memang AS baru kembali bangkit dari skandal subrpime mortgage.
Kepala Ekonom NAR Lawrence Yun mengungkapkan pasar perumahan saat ini sedang melewati fase pemulihan dan akan terus berkembang pesat dibandingkan sebelum pandemi.
"Dengan maraknya bekerja dari jarak jauh membuat banyak orang mencari rumah yang lebih besar," kata dia dikutip dari Reuters, Sabtu (22/8/2020).
Survei Reuters menyebut penjualan rumah akan naik 14,7% menuju 5,38 juta unit pada Juli. Penjualan rumah ini menyumbang 85% dari penjualan rumah di AS. Suku bunga KPR selama 30 tahun tercatat 2,99% secara rata-rata. Dengan naiknya sektor perumahan ini menjadi titik terang baru untuk perekonomian yang sempat tertekan Corona.
Perlu diketahui, ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal kedua dari April hingga Juni sebesar 32,9%. Mengutip CNN, Jumat (30/7/2020), Biro Analisis Ekonomi mencatat ini adalah penurunan terburuk sepanjang sejarah.
Bisnis yang terhenti selama lockdown pada musim semi tahun ini membuat Amerika akhirnya terjerumus ke dalam resesi pertamanya dalam 11 tahun terakhir. Hanya dalam beberapa bulan, ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah AS dalam lima tahun terakhir pun selesai sudah.
Apakah meningkatnya penjualan rumah jadi pertanda ekonomi negara ini mulai pulih?
(kil/dna)
