Pegawai Honorer di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa memiliki rumah subsidi. Akad perdana ini digelar oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
BTN dan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama penyediaan fasilitas pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan kinerja serta layanan kredit dan pembiayaan consumer kepada pegawai pada bulan Oktober 2020 lalu.
Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar menjelaskan selama ini pegawai honorer kerap kali menemui kesulitan untuk mengakses pembiayaan perumahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harap dengan kerja sama kali ini, BTN bisa membantu pegawai honorer memiliki rumah impian dengan skema Fasilitas Lunak Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT)," ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Obral Rumah Dan Ruko Murah, Ini Rinciannya! |
Dari kerja sama ini ditargetkan ada sekitar 2.000 kredit pemilikan rumah (KPR) baru dari pegawai honorer yang bekerja di lingkungan PUPR.
Syarat untuk mendapatkan fasilitas KPR subsidi dengan skema FLPP maupun BP2BT ini adalah memiliki KTP, mendapat rekomendasi dari atasan yang bersangkutan, menyertakan daftar gaji, dan lama bekerja sesuai ketentuan.
Hirwandi menjelaskan untuk FLPP aturannya sesuai dengan yang ditetapkan Kementerian PUPR.
"Namun bagi yang tertarik skema BP2BT, BTN menjanjikan diskon provisi dan administrasi, selain fitur seperti suku bunga fixed yg lebih panjang yaitu selama 10 tahun," ujarnya
Dia menambahkan fasilitas untuk pegawai honorer ini merupakan apresiasi untuk pegawai yang memiliki kinerja baik. Selain itu, membidik pegawai honorer ataupun kontrak merupakan salah satu strategi Bank BTN menggenjot penyaluran KPR Subsidi menjelang akhir semester I/2021. Bank BTN pun membidik kerja sama dengan instansi lain baik swasta maupun instansi pemerintah untuk dapat memberikan fasilitas KPR Subsidi kepada pegawai honorer ataupun kontrak.
BTN mengharapkan busa menghabiskan kuota KPR subsidi yang digelontorkan Pemerintah lewat Bank BTN. Adapun pada tahun 2021, Bank BTN yang mendapatkan kuota FLPP sebanyak 86.000 unit telah merealisasikan KPR FLPP sebanyak 53.000 unit hingga Mei 2021.
"Kami optimistis dapat menyerapnya dengan baik dan tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR termasuk ketentuan terkait kualitas perumahan yang ditawarkan pengembang," paparnya.
Hirwandi menuturkan, selain FLPP, Bank BTN juga menyalurkan KPR BP2BT yang kuotanya mencapai 11.000 unit dan juga KPR Tapera yang telah melangsungkan akad perdananya pada akhir Mei 2021 lalu.
(kil/zlf)