Mencari hunian di Jakarta memang sudah sangat sulit. Jumlah penduduk yang terus bertambah dan lahan kosong yang semakin langka, semakin mempersulit untuk mendapatkan hunian.
Namun beberapa lokasi di pinggir Ibu Kota mungkin masih bisa dijadikan lokasi berburu hunian, misalnya di Ciracas. Salah satu kecamatan di Jakarta Timur ini terbilang masih sangat layak untuk menjadi tempat tinggal. Tim d'House Hunter sudah menelusuri kawasan ini.
Memang untuk mencari rumah tapak baru di Ciracas bisa dibilang hampir tidak mungkin. Tapi detikers bisa mencoba mencari rumah bekas ataupun apartemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum membeli hunian, hal pertama yang bisa menjadi bahan pertimbangan adalah akses. Meski berada di pinggiran Jakarta, akses ke Ciracas sangatlah mudah.
Kecamatan ini dekat dengan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), aksesnya adalah gerbang tol Bambu Apus 2. Dari tol sendiri ke pusat kecamatan Ciracas hanya 5 menit.
Tak hanya tol, Ciracas juga sangat dekat dengan Terminal Kampung Rambutan. Jarak dari terminal ke pusar Ciracas hanya sekitar 10 menit menggunakan kendaraan.
Meski tak dilalui jalur KRL atau Commuter Line, Ciracas punya transportasi umum yang paling baru yakni LRT. Bahkan pihak LRT membangun stasiun di Ciracas.
Memang untuk jalanan utama di Ciracas tidak begitu besar. Kebanyakan jalan di Ciracas hanya cukup 2 mobil. Meski begitu kondisi jalan terbilang baik. Setelah berkeliling, kami jarang menemukan jalan rusak di Ciracas.
"Ya memang kadang di sini macet, tapi kadang lancar kaya gini. Kalau macet kita bisa lewat TB Simatupang atau Jalan Raya Bogor," kata Fauzy, salah satu penduduk asli Ciracas.
Untuk harga tanah di Ciracas sendiri masih berkisar antara Rp 7 juta per meter hingga Rp 15 juta per meter. Tergantung lokasi tentunya dan kondisi lebar jalan.
Untuk rumah sendiri kami tidak menemukan perumahan baru. Namun untuk mencari rumah bekas di Ciracas masih bisa ada jika dilihat dari situs jual beli rumah. Paling murah berkisar Rp 600-700 jutaan dengan luas tanah 50 m2.
Namun karena di Ciracas ada stasiun LRT, terdapat 2 kawasan apartemen baru di lokasi ini dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) alias hunian nempel dengan stasiun.
Di Stasiun LRT Ciracas saja sudah ada dua lahan kawasan hunian berbasis TOD. Ada Sakura Garden City di utara stasiun, dan LRT City Urban Signature di selatannya.
Keduanya menawarkan akses langsung ke stasiun LRT Ciracas dengan sky bridge. Untuk Sakura Garden City mematok harga untuk unit studio Rp 600 jutaan, sedangkan LRT City Urban Signature Rp 500 jutaan.
d'House Hunter adalah program baru detikcom yang bakal menyajikan informasi lengkap dan mendalam soal potensi industri properti di satu wilayah.
Program ini juga ditujukan untuk membantu para pembaca detikcom yang sedang berburu hunian baik untuk ditinggali maupun untuk investasi. Ulasan mulai dari ada perumahan apa saja di wilayah tersebut, apa saja fasilitas pendukungnya, hingga harga rata-rata tanah/rumah di sana, dan lain-lain.
Selanjutnya, deretan artikel d'House Hunter ini akan terbit secara rutin di akhir pekan. Bagi pembaca yang punya ide atau usulan kawasan yang ingin diulas, bisa kirim email ke redaksi@detikfinance.com dengan subject d'House Hunter. Beri penjelasan kenapa wilayah tersebut layak untuk diulas.
(das/dna)