Per 31 Maret 2021, KPR BTN menguasai 41% market share KPR secara nasional. Sementara, untuk KPR Subsidi dominasi BTN sudah tidak terbendung dengan menguasai market share sebesar 87%.
Menurut Nixon, besarnya kontribusi BTN dalam penyaluran KPR, tidak terlepas dari peran strategis perseroan dalam memperkuat ekosistem perumahan. Dalam ekosistem perumahan BTN memiliki peran sebagai enabler yang memberikan pembiayaan sisi suplai melalui kredit konstruksi kepada developer maupun dari sisi demand dengan memberikan KPR kepada masyarakat.
Hingga semester I-2021, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 920 miliar naik 19,9% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 768 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan. Pada akhir Juni 2021, BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59% yoy menjadi Rp 380,5 triliun dari Rp 314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8% yoy dari Rp 226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp 298,3 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Rasio non-performing loan (NPL) gross juga berhasil diturunkan pada semester I-2021 ke level 4,10% dari 4,7% di semester I-2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) berhasil ditekan menjadi 89,1% pada akhir Juni 2021 dari 111,3% di periode yang sama tahun lalu. Dengan capaian yang positif tersebut, aset Bank BTN berhasil tumbuh 21% yoy menjadi sebesar Rp 380,5 triliun di semester I-2021 dari sebelumnya Rp 314,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
(das/ara)