Bisnis kos-kosan ikut kena dampak pandemi COVID-19. Hal itu karena banyak aktivitas kini banyak dilakukan rumah atau work from home (WFH). Pemilik kos yang tak kuat pun terpaksa menjual kosnya. Di sisi lain, hal ini menjadi peluang bagi mereka yang ingin masuk ke bisnis ini karena kos yang dijual banting harga.
Dari penelusuran detikcom, Jumat (10/9/2021), fenomena kos-kosan diobral tersebut dapat ditemui di beberapa platform. Lamudi misalnya, beberapa pengiklan menyatakan mereka menjual kos-kosan di bawah harga pasar.
Sebuah kosan di Gunung Sahari, Jakarta Pusat dijual dengan harga murah, yakni Rp 585 juta. "Kos Murah Gunung Sahari Jakarta Pusat Dekat Perkantoran dan Jalan Raya," bunyi keterangan dalam iklan tersebut. Kosan ini memiliki luas lahan 42 m2 dan luas bangunan 150 m2. Kosan ini memiliki 8 kamar tidur, 3 kamar mandi dan dilengkapi 1 area parkir.
Baca juga: Peluang Bisnis Nih! Kos-kosan Diobral Murah |
Masih di situs yang sama, ada juga yang menjual rumah kontrakan 2 pintu di Bekasi Barat dengan harga Rp 380 juta. Lokasi persisnya ada di Bekasi Kota, Jalan Kampung 2 Cikunir Jakasampurna, Bekasi. Terdapat 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, dengan luas lahan dan bangunan sama-sama 102 m2.
Kemudian di situs OLX, sebuah rumah kos dijual dengan harga Rp 750 juta nego. Properti ini memiliki luas tanah 60 m2 dan bangunan 120 m2. Terdapat 8 kamar tidur dan 2 kamar mandi di kosan tersebut.
Terkait hal tersebut, Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta, Clement Francis menjelaskan, saat pandemi memang banyak kos-kosan ditinggalkan penyewanya. Hal itu terjadi karena banyak aktivitas dilakukan di rumah.
Tonton juga video liputan khusus 'Bakso Gepeng Viral Laku 800 Mangkok Perhari' di bawah ini: