Anak usaha perusahaan PT Adhi Karya, PT Adhi Commuter Properti (ADCP) mengumumkan progres dari hunian nempel LRT Jabodebek atau proyek transit oriented development (TOD). Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza mengungkap sudah 58,1% hunian di 11 proyek sudah terjual.
"Hal ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk kelas akses residensial berkonsep TOD yang terletak di simpul-simpul transportasi utama. Sekaligus membuktikan bahwa konsep TOD menarik sebagai tujuan investasi. Konsep TOD sudah diterapkan di Hongkong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Copenhagen," ujar Indra, dalam Media Gathering secara virtual, Kamis (16/9/2021).
Mengenai 11 proyek yang sudah terjual itu di antaranya dijelaskan, pertama sudah serah terima sejak 2020 yakni hunian di LRT Sentul City bernama Royal Sentul Park, hunian di LRT Bekasi, hunian LRT Jatibening, dan hunian di LRT City MTH atau MTH Office Suites.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara tahun ini kita ada tambahan kita rencana di member of creativity itu LRT Cisauk. Poin ini yang kita bekerjasama dengan PT KAI. Lalu tujuh ya yang lain-lain tentu misalkan kita di LRT Ciracas kita masih proses topping off ditargetkan di bulan November. Kemudian di Tebet ini masih proses konduksi kemudian yang lain ada juga kita di BCP Bogor di Bogor ini masih proses pondasi," jelasnya.
Untuk harga sewanya, Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta dia mengungkap harganya di kisaran seimbang dengan harga sewa kos di tengah kota. Bedanya dengan kos biasa, di hunian ADCP tidak hanya membayar sewa tetapi sekaligus bisa memiliki unitnya.
"Harga sewanya kita lihatnya furnished or unfurnished. Standarnya biasanya 3,5-4. Karena kan itu mungkin seimbang dengan harga sewa kos ya di tengah kota. Bedanya kalau Anda tidak hanya ngekos lepaskan uangnya nggak pernah kembali tapi Anda sewa sekaligus memiliki konsep yang menarik itu," ungkapnya.
Direktur Utama Adhi Commuter Properti (ADCP) Rizkan Firman memaparkan lokasi proyek hunian TOD milik ADCP dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung gaya hidup masyarakat perkotaan, yang sangat dekat dengan transportasi umum. Hal itu yang menjadi nilai tambah utama yang memudahkan mobilitas masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
"Konsep hunian TOD yang menempel langsung kepada transportasi massal di Jabodetabek sangat relevan bagi masyarakat dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Apalagi hunian kami dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang mendukung gaya hidup masyarakat. Inilah yang menjadi daya tarik dari hunian yang tengah kami kembangkan," ujarnya.
Lihat juga Video: Menhub Ungkap Akan Ada 31 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek