Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, investasi Uni Emirates Arab (UEA) akan masuk dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Bahlil mengatakan, nilai investasi khusus ibu kota baru diperkirakan sebesar US$ 10 miliar atau Rp 142 triliun (asumsi kurs dolar Rp 14.286). Meski begitu, angka tersebut masih dibicarakan dan akan disepakati dalam waktu dekat.
"US$ 10 miliar itu masuk tentatif, masuk ke IKN. Tetapi pemerintah Arab masih melakukan komunikasi intens untuk bisa, angkanya berapa belum kita sepakati. (Namun) yang memungkinkan masuk ke IKM US$ 10 miliar itu longgar sekali," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, nilai investasi UEA untuk ibu kota baru itu merupakan bagian dari komitmen investasi dengan total sebesar US$ 44,6 miliar. Kesepakatan tersebut sudah dilakukan secara resmi dan diteken kedua belah negara pada pekan lalu.
Dia mengatakan, realisasi investasi tersebut selambat-lambatnya ditargetkan tuntas pada awal tahun 2024.
Bahlil membeberkan, beberapa infrastruktur yang diminati UEA untuk berinvestasi di ibu kota baru yaitu pembangunan fasilitas gedung dan sarana informasi dan teknologi (IT). Selain itu, kawasan industri hijau seperti energi terbarukan.
"Secara umum, beberapa fasilitas gedung mereka mau, IT juga mereka mau, kemudian beberapa kawasan industri hijau yang mereka pingin, detailnya 2-3 minggu lagi baru memfinalkan," ujarnya.
Simak Video: Jokowi Rayu Persatuan Emirat Arab Bantu Danai Ibu Kota Baru