Tagar #WargaKalimantanBukanMonyet menggema di Twitter. Tagar ini keluar gara-gara pernyataan pegiat medsos Edy Mulyadi membuat masyarakat geram. Di mana dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, Edy memberikan pernyataan yang kontroversial soal Kalimantan Timur dan Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam cuplikan tersebut salah satunya Edy menyinggung warga Kalimantan. Ia menyebut bahwa Kalimantan Timur adalah tempat jin buang anak, kuntilanak, genderuwo dan pengacara Azam Khan di sebelahnya mengucapkan ledekan, 'Hanya monyet'.
Pemerintah sendiri punya alasan kuat mengapa Pulau Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur (Kaltim) dipilih menjadi IKN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Saku Pemindahan IKN yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dijelaskan mengenai kriteria pemilihan Kaltim. Pertama tersedia lahan luas milik pemerintah atau BUMN, sehingga bisa mengurangi biaya.
Kaltim juga secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia, sehingga dianggap merepresentasikan keadilan. Selain itu Kalimantan Timur dianggap memiliki potensi konflik sosial yang rendah, serta memiliki budaya terbuka terhadap pendatang.
Kaltim juga dinilai memiliki daya dukung tanah dan air baku yang baik. Lalu memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan. Bencana alamnya juga dianggap minim dan dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang untuk efisiensi investasi awal infrastruktur.
Kaltim juga dipilih karena memiliki aksesibilitas lokasi tinggi, dekat dengan dua kota besar yakni Balikpapan dan Samarinda. Kaltim juga dinilai memiliki kemampuan lahan sedang untuk konstruksi bangunan. Dari sisi pertahanan, Kaltim juga dapat didukung oleh Tri Matra, darat, lau dan udara.
Kaltim juga memiliki infrastruktur utama berupa jalan tol Balikpapan, Samarinda dan trans Kalimantan. Ada juga bandara di Balikpapan dan Samarinda, pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau dan pelabuhan Semayang.
Simak video 'Ini Pernyataan Edy Mulyadi Diduga Hina Kalimantan!':