Ibu kota negara Nusantara akan dibangun dengan konsep smart city. Pengusaha mendukung dan siap berkontribusi dalam mengembangkan konsep tersebut.
Ketua Pengusaha yang tergabung dalam Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (Perjakbi) atau Indonesia Workspace & Digital Startup Accelerator Association Anthony Leong mengatakan, penerapan smart city di IKN adalah langkah yang tepat. Pasalnya, digitalisasi saat ini sangat penting dalam aspek pembangunan dan ekonomi.
"Kami mendukung penuh konsep Smart City yang akan diimplementasikan dalam pembangunan IKN Nusantara dengan menawarkan inovasi pusat pengembangan bisnis berbasis teknologi serta menciptakan ekosistem pengembangan startup dan UMKM dari hulu hingga hilir. Dengan hadirnya shared office, coworking space akan membangun ekosistem yang baik. Konsep kolaborasi dan sinergi perlu dibuat by sistem," ujar Anthony, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota Nusantara yang akan menjadi IKN nantinya, kata Anthony, perlu memfasilitasi pengelolaan pemerintahan yang lebih modern dengan visi jauh ke depan. Oleh karena itu, IKN perlu ditopang teknologi yang efisien dan mendukung gaya hidup baru yang berbeda dari kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia.
"Perlu ada peningkatan kualitas layanan telekomunikasi dan informasi. Ini akan menjawab kebutuhan masyarakat dengan hadirnya konektivitas internet yang stabil dan berkualitas untuk pendidikan, kesehatan dan pengembangan usaha berbasis digital. Implementasi konsep Smart City berbasis teknologi mutakhir lainnya tanpa menghilangkan esensi kota hutan," ucapnya.
Ia menilai, pemerataan internet sangat dibutuhkan anak-anak muda. Karena melalui internet, bisa membantu generasi bangsa berkembang dan bersaing di era digital.
"Generasi muda dan pemanfaatan teknologi mutakhir akan menjadi kunci dalam pembangunan Indonesia. Internet ini adalah kesempatan dan peluang besar bagi mereka dan pembuka jalan. Infrastruktur yang baik bisa menopang dunia usaha dan melahirkan pengusaha pemula tanpa modal lahir dari dunia seperti ini," ungkapnya.
Anthony memberikan contoh seperti dengan melihat seberapa banyak teknologi digital yang digunakan untuk mendukung e-commerce masyarakat atau UMKM serta pertumbuhannya. Lebih lanjut, pemerintah memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan sebelum mewujudkan konsep smart city.
"Perjakbi mengajak pihak swasta dan BUMN hadirkan centre of entrepreneurship di berbagai lokasi di seluruh Indonesia untuk pengembangan UMKM dan juga membantu akses perizinan mendata pengusaha UMKM. Semua harus ada administrasi yang baik, agar bisa susun roadmap dan juga jumlah pengusaha harus terus meningkat mengejar ketertinggalan dengan negara maju. Dengan hadirnya ekosistem yang terintegrasi akan menjadi sebuah kekuatan dalam menumbuhkembangkan jumlah pengusaha pemula dalam negeri," tutupnya.
(hal/zlf)