Rencana Besar Transportasi di IKN: Nggak Ada Mobil Pribadi, Ramah Pejalan Kaki

Rencana Besar Transportasi di IKN: Nggak Ada Mobil Pribadi, Ramah Pejalan Kaki

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 04 Agu 2022 13:29 WIB
Taman Kota 2 BSD
Ilustrasi Pengembangan IKN (Syanti/detikcom)
Jakarta -

Transportasi di ibu kota negara (IKN) Nusantara bakal jauh berbeda dengan ibu kota saat ini, Jakarta. Di IKN Nusantara yang bakal terletak di Kalimantan Timur, transportasi pribadi bakal dikurangi.

Ketua Bidang Pelaksanaan Transportasi Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Atyanto Busono menjelaskan ibu kota baru Indonesia bakal dibangun menjadi kota yang ramah pejalan kaki. Semua hal pun akan dibuat terintegrasi, cukup 10 menit berjalan kaki penduduknya bisa menemui berbagai fasilitas umum.

"Di kota ini, benar-benar orang bisa jalan kaki, nyaman. Konsep 10 minute city, orang jalan kaki bisa ke fasilitas umum. Jalan kaki ketemu terminal, jalan kaki ketemu klinik, sekolah, dan sebagainya," papar Atyanto dalam acara Seminar Pembangunan IKN di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kendaraan pribadi, menurut Atyanto bakal dikurangi, bahkan di jam sibuk akan dilarang beroperasi di jalan-jalan utama. 80% perjalanan di IKN akan menggunakan transportasi umum.

Di IKN Nusantara, kata Atyanto, kendaraan pribadi akan dipersulit untuk digunakan. Meski begitu, kenyamanan pejalanan kaki hingga transportasinya umum akan dijamin kehadirannya.

ADVERTISEMENT

"Jam sibuk 80% itu harus public transport. Nggak ada mobil pribadi, akan dipersulit. Tapi jalan kaki aman, mungkin nanti ada juga bike sharing," kata Atyanto.

Transportasi umum yang akan tersedia misalnya jaringan bus BRT hingga kendaraan transportasi umum masal autonomus berbentuk minibus.

Menurutnya, bayangan lalu lintas seperti di Jakarta saat ini yang rawan macet, rawan banjir, hingga rawan jalan rusak tidak akan ditemui di IKN.

"Di Jakarta gimana? Kan ada macet, banyak mobil pribadi, di jalan banyak saluran mampet, banyak banjir, banyak sekali jalan baru bangun digali lagi. Itu nggak ada lagi (di IKN) kita mau transformasi besar," papar Atyanto.

(hal/dna)

Hide Ads