Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta semua pihak tidak perlu khawatir mengenai investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Dia menjamin ada banyak negara ingin menanamkan modalnya di ibu kota baru tersebut.
"Tidak perlu ada keraguan tentang apakah ada investasi di IKN atau tidak, nggak perlu ada keraguan itu. Jadi saya lebih senang kalau kita sama-sama kolaborasi melakukan hal ini," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/9/2022).
Bahlil membeberkan sudah ada sejumlah negara yang akan menjadi pemodal dalam pembangunan IKN Nusantara. Antara lain Uni Emirat Arab (UEA), China, Korea Selatan, Jepang hingga negara-negara Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama UEA, kedua China, ketiga kunjungan kami kemarin Korea dan Jepang, dan beberapa negara Eropa," beber Bahlil.
Tak hanya itu, Taiwan juga berminat untuk menanamkan modalnya di IKN Nusantara. "Taiwan pun mau melakukan investasi lewat Foxconn dan sudah ketemu melapor langsung ke Bapak Presiden," ungkap Bahlil.
Mantan Ketua Umum Hipmi ini menegaskan pembangunan IKN tidak akan banyak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Instrumen keuangan negara tersebut hanya akan membiayai 20% dari total dana yang dibutuhkan dalam pembangunan kota baru untuk Indonesia.
"IKN ini tidak semua anggaran dibangun lewat APBN. Kalau tidak salah maksimal 20% dari total pendanaan IKN itu dibiayai oleh APBN, sisanya lewat swasta," pungkas Bahlil.