Pasar apartemen Indonesia mengalami penurunan permintaan. Berdasarkan data Colliers Indonesia, hingga kuartal III 2022 tidak ada penjualan yang menonjol di segmen apartemen.
Penurunan permintaan apartemen terjadi sejak 2015. Tren penurunan ini terus terjadi hingga kuartal III 2022 yang kini hanya mencatatkan penjualan 782 unit.
Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, di tahun 2022 ini tidak ada katalis yang mampu mendorong penjualan. Hampir semua proyek apartemen mengalami kesulitan dalam menjual produknya.
"Proyek apartemen memang mengalami kesulitan dalam menjual produknya. Bahkan ada juga yang tidak mencatatkan transaksi," katanya dalam konferensi pers Kondisi Pasar Properti Jakarta-Bali Q3 2022 secara virtual, Rabu (5/10/2022).
Faktor lainnya adalah berakhirnya diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berakhir pada bulan September. Ferry menambahkan masyarakat juga cenderung menahan uang mereka dibanding mengeluarkannya.
"Faktor lainnya adalah karena masyarakat cenderung menjaga cash mereka. Di pasar sekunder bahkan banyak apartemen dijual karena dorongan butuh uang," katanya menambahkan. Di secondary market, banyak yang melakukan jual rugi untuk unit apartemen.
Dihubungi terpisah, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, sejak pandemi melanda harga apartemen, terutama di pasar sekunder memang terkoreksi signifikan.
"Konsumen memiliki preferensi terhadap rumah tapak, dengan area hunian yang lebih luas, meski berjarak dari pusat kota," katanya kepada detikcom.
Berdasarkan data Colliers, jumlah penjualan apartemen strata di 2022 year to date baru 782 unit. Jumlah ini masih 61% dari total penjualan di 2021. Colliers memperkirakan penjualan tahun ini tidak akan melampaui penjualan tahun 2021.
Tercatat permintaan di 2015 melebih 10.000 unit. Tahun 2016 permintaan apartemen berada di rentan 8.000 - 10.000 unit. Permintaan di tahun 2017 turun sedikit, namun masih di level 8.000 unit. Tahun 2018 permintaan turun tetapi mendekati 6000 unit. Sementara di 2019 permintaan apartemen berada di kisaran 4.000-an unit.
Terjadi penurunan permintaan apartemen menjadi sekitar 2.000-an di tahun 2020. Tren penurunan terus terjadi hingga 2022 yang hingga kuartal III ini baru terjual 782 unit.
(dna/dna)