Ajak Pengusaha Investasi di IKN, Jokowi: Kawasan Inti Harganya Beda

Ajak Pengusaha Investasi di IKN, Jokowi: Kawasan Inti Harganya Beda

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 18 Okt 2022 23:06 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) mengenaan sarung berwarna hijau dan jaket merah bertuliskan G20 saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Presiden bersama sejumlah menteri dan lima gubernur di Pulau Kalimantan bermalam di lokasi titik nol IKN Nusantara.
Foto: Agus Suparto/Setpres RI: Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha investasi di kawasan IKN Nusantara
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pengusaha berinvestasi di IKN Nusantara. Jokowi mengatakan pemerintah hanya menyediakan 20% untuk pembangunan IKN, sementara sisanya diberikan kepada investor.

Jokowi membuka pintu lebar kepada investor yang tertarik dengan IKN. Namun, bagi yang investasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, pemerintah menetapkan harga yang berbeda.

"Investasi terbuka lebar bapak ibu bisa pilih. Mau investasi di mana, mau di kawasan inti, ya harganya beda," katanya dalam acara Pre Market Sounding Proyek IKN di Djakarta Theater, Selasa (18/10/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya ini adalah kesempatan emas yang tidak mungkin terulang. Oleh karena itu, ia mengajak investor mencatatkan nama mereka sebagai salah satu pelaku sejarah masa depan Indonesia.

"Inilah saatnya mencatat sejarah Indonesia, dan inilah saatnya melakukan lompatan. Inilah saatnya kita semua menjadi pelaku sejarah Indonesia masa depan," katanya lagi.

ADVERTISEMENT

Kawasan inti pusat pemerintahan memiliki luas lahan hingga 900 hektar. Di sana akan dibangun kantor pemerintahan, termasuk istana kepresidenan, kantor DPR, plasa kebangsaan, fasilitas TNI-Polri, dan lainnya.

Kawasan lain seperti properti, pendidikan, hiburan dan kesehatan juga akan menunjang IKN. Tercatat beberapa investor menyatakan minatnya berinvestasi, termasuk JIS, IKEA, RS Hermina, Ciputra Group, dan lainnya.

"Tadi (Jakarta Intercultural School) sudah , RS Hermina sudah, kepala otorita juga bilang ada 7 komitmen Rumah sakit. Nanti sekolah nggak hanya JIS," katanya.

(hns/hns)

Hide Ads