Emil Ramal IKN Sepi Bila Hanya Ada PNS, Pengamat: Tidak Dibuat Seramai Jakarta

Emil Ramal IKN Sepi Bila Hanya Ada PNS, Pengamat: Tidak Dibuat Seramai Jakarta

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 12:41 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan prasasti bergambar peta Indonesia di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Prasasti tersebut dibangun di atas tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia yang telah disatukan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Sedikit berbeda dengan pandangan Faisal, Direktur Segara Institut Piter Abdullah mengatakan, pembangun IKN tidak diciptakan untuk seramai Jakarta yang merupakan pusat perdagangan dan industri.

"Kalau di ukuran ramainya seperti Jakarta, tidak akan pernah dia akan seperti Jakarta. Dan memang kita tidak pengen dia seperti Jakarta. Karena kita itu tidak memindahkan Jakarta. Yang harus dicatat itu, kita tidak memindahkan Jakarta, kita memindahkan ibukota. Tidak semua pegawai negeri Jakarta akan pindah ke sana, enggak juga ya. Saya kira yang akan pindah paling sebagian," kata Piter.

Oleh karena itu, ia menekankan, pemerintah membangun IKN bukan untuk memindahkan Jakarta ke Kalimantan, melainkan memindahkan Ibu Kota Negara dengan memfokuskan ke pembangunan kawasan pusat pemerintahan. Menurutnya, apabila pemerintah konsisten dalam menjalankan pembangunannya, masyarakat dan investor pun akan berdatangan dengan sendirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pemerintah konsisten membangunnya, swasta akan datang. Pemerintah bangun infrastruktur dasar, bikin jalan tol, bikin gedung, dan kemudian melakukan pemindahan secara bertahap. Bila dilakukan secara konsisten, semua orang akan datang. Sekarang saja itu kalau orang datang ke Balikpapan ke Samarinda semua orang pengen lihat ibukota negara, apalagi kalau gedung nya sudah jadi, semua orang akan datang," jelasnya.

Dengan adanya pemindahan ibu kota ke IKN, menurutnya justru Jakarta akan semakin ramai sebagai pusat bisnis dan keuangan di Indonesia. Untuk itulah, Piter mengatakan, pemerintah tidak perlu terlalu peduli dengan komentar orang menyangkut IKN dan hanya perlu berfokus pada pembangunannya.

ADVERTISEMENT

"Konsisten aja, bangun sesuai jadwal. Kan jadwalnya ada. Tidak mungkin kita mengharapkan swasta masuk saat ini. Sekarang ini di periode awal sekali ini, yang harus bergerak duluan itu memang pemerintahan. Harus membangun infrastruktur dasar, jalan ke ibukota negara itu," kata Piter.

"Bangun dulu sebagus-bagusnya, bangun dulu bangunan-bangunan pemerintah yang utama, Istana Presiden. Itu saja sudah cukup untuk di awal ini karena itu yang akan menjadi simbol bahwasannya program ini akan berkelanjutan," lanjutnya.



Simak Video "IKN Masuk dalam Pembahasan Rakernas Kementerian ATR/BPN"
[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads