Warga Korban Gempa Cianjur Bisa Dapat Rumah dari PUPR, Simak Infonya

Warga Korban Gempa Cianjur Bisa Dapat Rumah dari PUPR, Simak Infonya

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Senin, 12 Des 2022 06:30 WIB
RISHA untuk Korban Gempa Cianjur
Kementerian PUPR membangun rumah tahan gempa di Cianjur. Foto: (Istimewa/Kementerian PUPR)
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun rumah tahan gempa untuk warga terdampak bencana gempa Cianjur. Rumah ini dibangun dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perumahan, hingga saat ini sudah ada 21 unit RISHA yang sudah terbangun.

"Pembangunan RISHA sudah berjalan 10 hari dan tercatat sudah ada sekitar 21 unit yang terbangun di lapangan dari total target 200 unit yang akan dibangun. Jumlahnya akan terus meningkat karena prosesnya cepat sekali dan lebih mudah," ucap Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (11/12/2022).

Menurut Iwan, lokasi pembangunan RISHA di Desa Sirnagalih, telah disiapkan dengan baik oleh Pemda setempat. Lahan yang dipilih telah dinyatakan layak untuk dibangun hunian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan BMKG, bahwa daerah aman tidak berada di daerah patahan dan daerah rawan lainnya. Badan Geologi juga menilai topografi daerah tersebut aman dan layak bangun serta sesuai tata ruang Pemda setempat.

"Kementerian PUPR mohon doa dan restu agar rencana pembangun 80 unit RISHA tahap pertama bisa selesai pada akhir Desember. Untuk tahap kedua sebanyak 120 unit akan kami upayakan selesai pada minggu ketiga bulan Januari 2023," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kementerian PUPR menunjuk PT. Brantas Abipraya sebagai pelaksana pembangunan RISHA dan PT Indah Karya sebagai manajemen konstruksi. Tercatat ada sekitar 180 pekerja dan akan terus bertambah sehingga proses pengerjaan di lapangan bisa lebih cepat

"Kami juga membuka peluang padat karya bagi masyarakat terdampak bencana yang kehilangan pekerjaan untuk bisa bekerja membangun RISHA," terangnya.

Lebih lanjut, Kementerian PUPR juga akan melengkapi fasilitas perumahan ini dengan prasarana sarana dan utilitas yang memadai. Selain itu, jaringan listrik, saluran air bersih PDAM dan tempat pengelolaan sampah terpadu juga akan dibangun sehingga masyarakat yang direlokasi menjadi lebih nyaman.

"RISHA ini dibangun dengan biaya Rp 150 juta per unit dan memiliki tipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi. Dalamnya ada ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur," katanya.

Sebagai informasi, RISHA merupakan salah satu teknologi rumah tahan gempa dengan struktur pracetak beton bertulang. Teknologi RISHA dikembangkan oleh Puslitbang Perkim Kementerian PUPR sejak tahun 2004.

RISHA memiliki tiga komponen penting. Pertama komponen utama (P1) berukuran 120 cm x 30 cm x 10 cm yang berfungsi sebagai penopang struktur bangunan dan dibangun dengan sistem knock down dan dibaut.

Komponen kedua (P2) memiliki ukuran 120 cm x 20 cm dan 10 cm yang menjadi pemangku kolom struktur. Kemudian komponen ketiga (P3) memiliki ukuran 30 cm x 30 cm dan 10 cm dan menjadi pengikat komponen lainnya.

Bangunan RISHA ini memiliki struktur tahan gempa dari beton bertulang. Adanya sistem sambungan tersebut membuat RISHA memiliki perilaku seperti bangunan kayu.

Jadi apabila terjadi gempa, bangunan itu diklaim tidak patah meskipun masih bisa bergoyang dan terjadi kerusakan parah. Diperkirakan RISHA bisa menahan kerusakan gempa sehingga bisa memberikan waktu bagi penghuni rumah keluar apabila terjadi keruntuhan.

(das/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads