Bisnis Pariwisata Bali Menggeliat, Pengembang Mulai Pede Tawarkan Investasi

Bisnis Pariwisata Bali Menggeliat, Pengembang Mulai Pede Tawarkan Investasi

tim detikcom - detikFinance
Kamis, 15 Des 2022 12:50 WIB
Holtel di Bali
Foto: (istimewa)
Jakarta -

Bisnis hospitality khususnya perhotelan merupakan salah satu segmen yang paling terpukul saat ada pandemi COVID-19. Seiring berjalannya waktu, sektor ini banyak menerapkan adaptasi maupun strategi untuk bisa bertahan dan beberapa destinasi wisata seperti Pulau Bali terus menunjukkan geliat bisnisnya.

Menurut riset pasar properti yang dirilis berkala oleh Colliers International Indonesia untuk periode kuartal ketiga 2022, kinerja hotel di Bali terus membaik yang ditandai dengan angka kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Selain kunjungan domestik, wisatawan asing khususnya dari China dan Australia terus meningkat.

Membaiknya sektor perhotelan ini juga dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, pertumbuhan ekonomi dai Bali dann Nusa Tenggara pada kuartal ketiga 2022 telah tembus di atas rata-rata nasional sebesar 8,09 persen secara tahunan (year on year/yoy).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sumber utama pertumbuhan ekonomi yang baik di Bali khususnya dari penyediaan akomodasi, makanan, minuman, transportasi, pergudangan, dan lainnya. Dengan pelonggaran mobilitas masyarakat dan banyaknya event internasional di Bali memberikan sumbangan yang besar dan menjadi penggerak utama tren peningkatan ekonominya," ujarnya.

Jumlah kunjungan wisatawan juga telah menjadi generator pemulihan ekonomi di Bali. Data Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyebut, pada kuartal ketiga 2022 ini tercatat ada 2.065.840 kunjungan wisatawan ke Bali dan angka ini meningkat lebih dari 200 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Situasi ini juga mendorong okupansi atau tingkat hunian perhotelan baik bintang maupun non bintang.

ADVERTISEMENT

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Kian pulihnya perekonomian yang didorong dari aktivitas pariwisata di Bali tentunya menjadi magnet yang kuat untuk bisnis. PT Properti Bali Benoa (Ganda Land Group) menggandeng The Ascott Limited, anggota CapitaLand Investments Limited (CLI), perusahaan operator hotel berbasis di Singapura, untuk mengelola proyek hotel dan apartemen di Benoa, Nusa Dua, di bawah brand Oakwood.

Oakwood Hotel & Apartment Benoa Bali menjadi sebuah pengembangan privat premium residen resor pertama yang berlokasi di Jalan Waja, Tanjung Benoa. Kawasannya sendiri merupakan salah satu tujuan favorit para pelancong karena sudah sangat hidup dan menyediakan fasilitas hotel bintang lima, restoran, pertokoan, layanan kesehatan, dan sebagainya.

Sementara itu Ascott Indonesia merupakan operator serviced residence & hotel di Indonesia dengan rekam jejak selama lebih dari 25 Tahun. Saat ini Ascott Indonesia telah memiliki portofolio lebih dari 80 apartemen servis dan hotel yang telah beroperasi di lebih dari 20 kota di Indonesia. Di Bali sendiri ada 11 hotel dan serviced apartment di bawah jaringan Ascott. Penandatanganan kesepakatan Hotel Management Agreement antara Ganda Land dan Ascott telah dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut President Director PT Properti Bali Benoa Irawan Lau, perekonomian yang semakin baik dan didukung dengan berbagai kesiapan infastruktur menghadirkan berbagai potensi bisnis yang bisa digarap khususnya oleh pengembang maupun kalangan investor. Terlebih Bali merupakan destinasi wisata global yang sangat potensial.

"Dengan kerja sama strategis bersama Ascott, kami berharap Oakwood Hotel & Apartment Beno Bali ini dapat memberikan pelayanan premium dan pengalaman baru bagi wisatawan lokal maupun asing. Proyek yang kami hadirkan dikonsep tropical landscape dan beach front yang menghadirkan 120 kamar tipe 36,63-165 m2 dengan harga mulai Rp1,7 miliar. Kawasannya juga dilengkapi dengan fasilitas valet parking, kolam renang, courtyard garden, kids playground, fitness center, restoran, pool bar, dan sebagainya," katanya.


Hide Ads