Menurut Direktur INPP Surina, berbeda dengan perusahaan pengembang lain, pendapatan INPP ditopang oleh revenue income atau recurring income dari pengelolaan mal maupun hotelnya dan produk residensial (sales income) digarap belakangan sehingga secara permodalan menjadi sangat sehat.
"Porsi revenue income kami mencapai 80 persen dan beberapa tahun terakhir ini kami mendorong untuk memperbesar porsi dari segmen sales income termasuk dari Antasari Place. Targetnya pada tahun depan pendapatan dari sales ini bisa mencapai 30 persen," jelasnya.
Sementara itu Chief Corporate Communication INPP Ami Hatta mengatakan, 20 tahun kiprah INPP di bisnis properti menjadi besar dan kuat karena basis hospitality. Pengalaman di sektor hospitality ini juga dibawa saat mengembangkan produk-produk residensial maupun mixed use termasuk tujuh proyek hasil akuisisi seperti Antasari Place.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kiprah puluhan tahun INPP di bisnis properti itu juga menciptakan kekhasan khususnya untuk mengutamakan seluruh stakeholder. Sejauh ini kami merupakan pengembang yang zero cedera karena semua proyek yang dikelola oleh INPP bisa di-deliver dengan baik termasuk berbagai pengembangan yang dilakukan saat situasi sulit pandemi Covid-19," tandasnya.
(dna/dna)