Krisis, Negara Asia Selatan Ini Dikabarkan Mau Jual Gedung Kedubes

ADVERTISEMENT

Krisis, Negara Asia Selatan Ini Dikabarkan Mau Jual Gedung Kedubes

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 20 Des 2022 19:00 WIB
Aksi unjuk rasa digelar massa pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan di Pakistan. Aksi unjuk rasa itu berujung bentrok antara demonstran dengan polisi.
Demonstrasi besar di Pakistan/Foto: Reuters
Jakarta -

Pemerintah Pakistan dikabarkan menjual salah satu propertinya di Washington DC, Amerika Serikat, yaitu gedung Kedutaan Besar (Kedubes). Kementerian Luar Negeri telah menyetujui kedutaan Pakistan di Washington untuk menjual gedung lamanya, yang terbengkalai selama 15 tahun terakhir.

Bangunan tersebut bernilai US$ 5 juta-US$ 6 juta. Dilansir dari ARY, Selasa (20/12/2022) bangunan tersebut dijual karena situasi ekonomi 'krisis' Pakistan.

Kondisi ekonomi Pakistan masih dalam keadaan kritis dan berbagai indikator ekonomi mengisyaratkan situasinya dapat memburuk. Beberapa di antaranya kekurangan pangan, menipisnya energi dan cadangan devisa yang menipis.

Meski akan mengalami krisis energi, Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto mengatakan tidak akan menerima minyak atau gas dari Rusia. Menurut laporan Islam Khabar, keputusan tersebut tidak hanya untuk menenangkan hati Amerika Serikat saja tetapi juga karena merosotnya ekonomi Pakistan. Pembelian sebesar itu akan membutuhkan arus kas keluar yang besar.

Pasalnya, Rusia juga butuh uang tunai karena sedang berlangsung perang dengan Ukraina. Dari laporan surat kabar Dawn, cadangan bank sentral Pakistan turun dari US$ 15 miliar menjadi US$ 6,7 miliar. Adanya insiden ini akan mengakibatkan gagal bayar pinjaman luar negeri. Dan sisa cadangan yang ada mungkin hanya cukup untuk menutupi impor selama 1 bulan.

Bersambung ke halaman berikutnya, langsung klik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT