Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung pemindahan ibu kota baru di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dikatakan dalam sambutannya di Rapat Kerja Nasional Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Tahun 2022.
Dalam kesempatan itu, awalnya Airlangga menerangkan mengenai Gedung AA Maramis yang baru saja selesai direnovasi. Ia bercerita bahwa gedung ini telah pindah ibu kota dari Kota Tua ke Weltevreden Batavia.
Pemindahan itu terjadi pada tahun 1732 saat terjadi endemi Malaria. Nah dengan cerita itu, Airlangga menyambungkan jika Indonesia saat ini telah dilanda pandemi, maka waktunya Ibu Kota Baru dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Presiden gedung ini baru selesai direnovasi oleh Ibu Menteri Keuangan. Gedung dibangun 1809 dan 1828, ini juga pindah ibu kota dari kota tua ke Weltevreden, itu artinya senang dan puas, ini gedung namanya white house, gedung putih," ujar Airlangga, di Gedung AA Maramis, Lapangan Banteng, Rabu (21/12/2022).
Airlangga membandingkan kejadian endemik malaria yang terjadi di masa lampau dengan pandemi Covid-19 saat ini. Gedung AA Maramis yang berpindah dari Kota Tua ke Weltevreden saat momen endemik malaria disamakan dengan kejadian pandemi saat ini menjadi momen perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.
"Dan ini pindah karena ada endemik Malaria di 1732. Jadi kalau sekarang ada pandemi COVID memang sudah waktunya kita bangun ibu kota baru pak, dan dananya cukup pak," lanjutnya.
Airlangga memastikan bahwa dana untuk pemindahan ibu kota baru ini cukup. "Dan ini ada Pak Gubernur DKI, jadi DKI terpaksa dipindahkan ke Kalimantan," tuturnya.
Lihat juga video 'Jokowi Fokuskan APBN 2023 untuk 6 Hal Ini, Salah Satunya IKN':