Apartemen tanpa fasilitas kamar mandi sedang menjadi primadona di Jepang. Belakangan ini muncul fenomena anak-anak muda mencari tempat tinggal tanpa peduli kelengkapan fasilitasnya.
Fenomena ini bermunculan disebut-sebut karena dorongan kondisi keuangan muda-mudi di Jepang. Fasilitas apartemen saat ini bukan jadi pertimbangan utama, uang sewa murah lah yang jadi daya tarik masyarakat untuk menyewa apartemen tak peduli fasilitas kamar mandinya tidak diakomodir.
Dilansir dari SoraNews24, Senin (23/1/2023), apartemen tanpa fasilitas kamar mandi dinilai akan jauh lebih murah uang sewanya. Bisa lebih murah 10-20 ribu Yen dari apartemen dengan fasilitas yang lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu apartemen yang di dekat Stasiun Nerima menawarkan sewa apartemen dengan harga sekitar 32 ribu Yen atau sekitar Rp 3,68 juta (kurs Rp 115). Apartemen ini punya keunggulan berupa lokasi yang sangat dekat dengan pusat kota Tokyo, hanya 10 menit naik kereta.
Penghuni apartemen tanpa kamar mandi lainnya ditemui di dekat Stasiun Tabata di Jalur Yamanote, itu adalah jalur melingkar yang mengelilingi pusat Tokyo. Uang sewa apartemen tanpa kamar mandi itu sama murahnya, cuma sekitar 33 ribu Yen atau Rp 3,79 juta per bulan.
Lalu bagaimana penghuni apartemen mandi dan memenuhi kebutuhan kebersihannya?
Di Jepang sendiri ada yang namanya sento alias pemandian umum. Tempat-tempat seperti ini pun masih sangat banyak bisa ditemui di kota-kota besar Jepang. Mereka sento sudah tidak sepopuler seperti zaman dulu, tetapi di kota dengan penduduk sebanyak Tokyo, sento belum sepenuhnya menghilang.
Dilaporkan juga mulai banyak perusahaan menawarkan jasa pencarian apartemen tanpa kamar mandi. Ada sebuah perusahaan 'makelar apartemen' bernama Tokyo Sento menyatakan diri berspesialisasi dalam membantu penyewa menemukan apartemen tanpa kamar mandi yang berada dalam jarak dekat dengan pemandian umum.
Apartemen tanpa kamar mandi sebetulnya sudah menjadi tren dua atau tiga generasi yang lalu, dan beberapa orang melihat praktik kuno mengumpulkan bungkusan dengan sabun, sampo, handuk, dan pakaian ganti, lalu berjalan ke sento untuk mandi sebagai ritual santai dan ritme kehidupan.
(das/das)