Rayuan Kepala Otorita Gaet Investor Bangun IKN

ADVERTISEMENT

Rayuan Kepala Otorita Gaet Investor Bangun IKN

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 03 Feb 2023 07:00 WIB
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono
Foto: Biro Pers Setpres
Jakarta -

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono memastikan bahwa pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur berjalan sesuai rencana. Ditargetkan pada 17 Agustus 2024 bisa dilakukan upacara peringatan hari kemerdekaan di Istana Negara yang baru.

Hal itu dikatakan Bambang di depan investor dalam acara Mandiri Investment Forum di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Acara itu dihadiri oleh 260 investor mancanegara dan nasabah yang bergabung secara hybrid.

"Tahun depan Bapak Presiden ingin nantinya upacara bendera hari kemerdekaan itu di IKN. Kami berusaha keras untuk membuat kenyataan itu," kata Bambang.

Dalam kesempatan itu Bambang memamerkan titik nol IKN Nusantara yang diklaim sedang populer hingga banyak yang berbondong-bondong datang ke sana. Kehadiran itu membuat orang FOMO (Fear of Missing Out) atau cemas karena takut ketinggalan suatu hal yang sedang tren.

"Di akhir pekan, misalnya, 5.000 hingga 6.000 orang datang ke sini, hanya ingin selfie. Mereka FOMO, takut ketinggalan, mungkin teman Anda memiliki gambar ini di Instagram," ujar Bambang sambil menunjukkan gambar titik nol IKN.

Bambang menyebut IKN memiliki luas 256.142 hektare (Ha). Luas itu empat kali lebih besar dari DKI Jakarta dan tiga kali Singapura.

"Areanya (IKN) 256.000 Ha, 4 kali lebih besar dairi Jakarta, sekitar 3 kali lebih besar dari Singapura," kata Bambang.

Di sisi lain, penduduk kota IKN juga ditargetkan hanya diisi oleh 1,9 juta jiwa. "Karena kita akan memiliki kota yang semuanya seimbang dengan alam dan manusia," ujarnya.

Luas IKN itu secara keseluruhan akan dibangun bertahap sampai 2045. Saat ini pemerintah sedang fokus membangun kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) sampai 2024 yang luasnya 6.671 Ha.

Bambang menuturkan 65% dari luas IKN akan dibiarkan sebagai hutan tropis. Hanya 25% dari total area yang akan dibangun perkotaan dan 10% dijadikan taman serta area produksi makanan.

"Cuma seperempat yang akan dibangun, 65% jadi tropical forest, jadi kota hutan, kota rimba dan 10% jadi daerah hijau," ucapnya.

Oleh karena itu, Bambang membantah jika pembangunan IKN Nusantara akan merusak lingkungan. "Wrong! Karena di sini kita akan menghutankan kembali. Sekarang ini hutan produksi, kita akan membuat hutan produksi itu jadi hutan tropis lagi," ucapnya.

"Mudah-mudahan ini akan terjadi di masa depan. Jadi izinkan saya kembali lagi ke persiapan saya. Apa yang terjadi di lapangan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai rencana," tambahnya.

Bambang menyatakan bahwa saat ini cukup banyak peminat untuk investasi di IKN. Baca di halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT