Cerita Bos Maswindo soal Bisnis Renovasi Rumah Ramah Bujet

Cerita Bos Maswindo soal Bisnis Renovasi Rumah Ramah Bujet

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 09 Feb 2023 21:33 WIB
Ilustrasi renovasi rumah
Ilustrasi renovasi rumah/Foto: Getty Images/iStockphoto/shironosov
Jakarta -

Nama perusahaan kontraktor PT Maswindo Bumi Mas tengah ramai diperbincangkan. Perusahaan yang terkenal karena menawarkan renovasi rumah dengan harga murah diprotes para mitra lantaran proyek mangkrak.

Maswindo sendiri memang tergolong sebagai perusahaan yang aktif membuat konten-konten menarik di media sosial. Seperti halnya yang terlihat di kanal Youtube @MaswindoEntertainment, terpantau Maswindo telah memiliki 115 ribu subscriber dan mengunggah ratusan video.

Kontennya pun beragam, salah satu yang paling menarik ialah konten bertajuk 'Review Renovasi Rumah Seharga Rp 50 juta'. Konten yang diunggah pada 19 Juli 2021 tersebut menampilkan sebuah rumah tingkat dua dengan desain modern minimalis berdiri kokoh di daerah Sidoarjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Maswindo, Aswin Yanuar pun mengungkapkan kepada detikcom alasan mengapa pihaknya mampu menawarkan renovasi rumah dengan budget murah. Pertama, Maswindo mengambil untung yang terbilang kecil.

"Pertama kita ambil profitnya nggak besar, di saat kontraktor lain ambilnya di atas 30%, 30-60%," katanya, kepada detikcom melalui saluran telepon, Kamis (9/2/2023).

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, Aswin menambahkan, pihaknya juga memproduksi sendiri beberapa bahan bangunan. Menurutnya, banyak langkah efisiensi yang dapat dilakukan. Kondisi ini pun menurutnya bisa dilihat pula dari konten-konten yang tersebar di media sosial.

"Misalnya renovasi dengan budget Rp 100 juta, nggak semua dirobohkan. Backdrop, wall panel, granit, kasih lampu, lantai diganti. Udah jadi. Di Tiktok juga banyak tuh, biaya dikit tapi jadi estetik," ucapnya.

Aswin pun bercerita, dirinya kini memiliki Maswindo Material yang menjadi suplai utama untuk proyek-proyek Maswindo Contractor. Maswindo material sendiri juga dibentuk dengan tujuan standarisasi bahan-bahan bangunan dari proyek-proyeknya.

"Saya bukalah Maswindo Material dengan sistem ada rebranding, ada juga buka pabrik sendiri dan UMKM. Saya bikin pintu sendiri, cat, pipa, plafon, sampai saya bikin saklar, lampu, semua merk sendiri," terangnya.

Aswin sendiri percaya diri dengan pengalaman yang ia miliki dalam membangun ribuan rumah. Menurutnya, segala yang ditawarkan Maswindo telah diperhitungkan dengan baik dan tidak mengada-ada. Hal ini juga terbukti dengan karya-karyanya selama ini.

"Tidak ada pakar-pakar yang berani adu dengan saya. Ketemu saya, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, diadu skill dengan saya. Saya pernah kok bikin surat terbuka kepada yang hujat saya," katanya.

Ia juga menegaskan, selama ini tidak pernah ada konsumen yang mengaku ditipu oleh Maswindo. Di sisi lain, ia tidak memungkiri, saat ini dirinya terjebak dalam utang-piutang perkara proyek mangkrak karena berbagai faktor penyebab.

"Coba cari, ada nggak satu kasus yang sebut ditipu Maswindo. Nggak ada. Adanya masalah waktu, itupun ada hak jawab dari saya," kata Aswin.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sebagai tambahan informasi, saat ini Maswindo tengah banyak disoroti lantaran kasus mangkrak hingga penundaan kewajiban pembayaran. Akibat perkara ini, para konsumen dan kepala cabang sampai ada yang melaporkannya ke Bareskrim Polri dan ada juga yang menggugat PKPU.

Seperti Pengacara sekaligus kuasa hukum korban Maswindo, Sapto Dewi Trianawati, yang melaporkannya ke Bareskrim Polri. Ia menaungi 39 pihak yang merupakan mitra cabang Maswindo, total kerugian saat itu ditaksir Rp 29 miliar. Seiring berjalannya waktu, kliennya pun bertambah.

"Saya saat itu mengajak klien-klien saya lapor (Bareskrim) di posisi 39 kepala cabang, belum ada konsumen, di 16 Desember 2022. Dengan 39 cabang itu, nominal kerugian capai Rp 29 miliar," katanya, saat dihubungi detikcom, Selasa (7/2/2023).

Jumlahnya pun kini bertambah menjadi 59 orang. Dari jumlah tersebut, 7 orang di antaranya merupakan konsumen Maswindo dan 52 sisanya merupakan kepala cabang Maswindo. Setelah laporan mencapai 59 orang korban, belum dihitung lagi berapa total kerugiannya. Yang pasti, jumlah ini naik drastis dari angka Rp 29 miliar sebelumnya.

Sementara itu, para konsumen pemohon PKPU dinaungi oleh Lambok selaku kuasa hukumnya. Lambok mengatakan, kalau ditotal-total dari keseluruhan kreditur, utang Aswin mencapai Rp 50 miliar. Kini, 90% krediturnya pun telah menyepakati persyaratan perdamaian alias homologasi di PKPU

"Kreditur tetapnya cuman 93-an yang sudah terverifikasi, yang piutang tetap. Tapi ada juga yang belum terverifikasi, kurang lebih 60 kreditur dengan piutang Rp 20 miliaran lagi. Jadi total utang Maswindo dengan kreditur yang terverifikasi maupun belum, kemungkinan mencapai Rp 50 miliar," katanya, saat dihubungi detikcom, Selasa (7/2/2023).


Hide Ads