.webp)
Kredit pemilikan rumah (KPR) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi sektor yang diperhatikan oleh perbankan dalam penyaluran kredit.
Salah satu bank daerah, yaitu Bank Bjb memproyeksi pertumbuhan kredit Bjb tahun ini berada di level 9% hingga 11% year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Bjb Yuddy Renaldi mengungkapkan prospek pertumbuhan segmen KPR dan UMKM ini masih cukup baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah kami memiliki kuota FLPP sebanyak 8.000 unit dan KUR sebanyak Rp 3 triliun yang akan mendorong pertumbuhan di kedua segmen tersebut," kata Yuddy dalam siaran pers, Rabu (15/2/2023).
Dia mengungkapkan Bank Bjb berkomitmen untuk terus memudahkan masyarakat memiliki rumah dengan harga terjangkau melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera.
Selain mengedepankan produknya, Bank Bjb juga menyalurkan skema KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 3,2 triliun kepada 23.347 nasabah sejak 2016 hingga akhir 2022.
"Bank Bjb senantiasa mendukung pemerintah khususnya Kementerian PUPR untuk memudahkan masyarakat memiliki rumah idaman dengan harga terjangkau," ujar Yuddy.
Kemudian untuk potensi UMKM tahun ini cukup bagus dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas usahanya untuk maju dan berkembang.
Melalui produk Pesat (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu) dan program kredit Bjb Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), Bank Bjb mendorong pelaku UMKM mampu bersaing dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, menurut Yuddy, pihaknya juga secara konsisten mendukung para pelaku UMKM melalui digitalisasi, pemberdayaan dan pembiayaan.
(kil/zlf)
