Pandemi COVID-19 kian mereda. Pertumbuhan ekonomi nasional juga terus mengalami perbaikan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat akhir 2022 pertumbuhan ekonomi 5,3%, ini lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Perbaikan ini turut mendorong perbaikan di sektor properti. Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, hal ini dibuktikan dengan naiknya kepemilikan residensial premium alias hunian mewah di akhir 2022 yang naik 0,4%.
Menurut dia angka ini masih fluktuatif. Di Jakarta pertumbuhan kondominium masih positif yaitu 0,9% pada kuartal IV 2022. Selain kepemilikan unit, muncul juga proyek-proyek baru di akhir tahun lalu.
"Secara umum total pasokan bertambah dengan 13 proyek baru yang masuk pasar di akhir 2022. Kondisi penjualan relatif tertekan, saya rasa efek domino pandemi 2 tahun lalu masih dirasakan," ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (23/2/2023).
Dia mengungkapkan saat ini rata-rata harga unit eksisting mencapai Rp 32,9 juta per m persegi. Kemudian untuk unit baru lebih tinggi yaitu Rp 36,7 juta per meter persegi.
"Harga memang meningkat, hampir separuh mencoba untuk menaikkan harga unit, lalu 47,3% mau menahan kenaikan harga. Tahun 2023 ini akan bertambah 11.959 unit lagi yang baru masuk pasar. Sehingga bisa dibayangkan stok ke depannya akan lebih besar," ujar dia.
Syarifah mengatakan, sedangkan untuk apartemen sewa saat ini ada sebanyak 9.390 unit. Pasokan akan terus bertambah hingga 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian harga sewa apartemen ini juga akan terus mengalami peningkatan. Sejalan dengan mulai dilakukannya pelonggaran pembatasan oleh pemerintah.
"Pembukaan border ini memberikan dampak positif, di mana ekspatriat dan korporat mulai mengisi apartemen di Jakarta," jelasnya.
Simak Video "Ditangkap! Ini Tampang Rudolf Si Pembunuh Wanita di Apartemen Pramuka"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/zlf)
