Hotel dan Restoran Terisi Penuh Selama Libur Lebaran, Bye-bye Pandemi?

Hotel dan Restoran Terisi Penuh Selama Libur Lebaran, Bye-bye Pandemi?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 28 Apr 2023 11:13 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Libur Lebaran menjadi momen berbahagia buat banyak orang, tak terkecuali bagi para pengusaha hotel dan restoran. Selama Lebaran, hotel di sejumlah daerah mencatatkan okupansi hingga 100% alias terisi penuh.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, dalam momentum libur Lebaran kali ini peningkatan okupansi hotel naik signifikan dibandingkan Lebaran sebelumnya. Salah satu buktinya adalah okupansi kamar yang bisa tembus hingga 100%.

"Khususnya daerah yang merupakan destinasi pariwisata cukup signifikan. Bahkan ada yang okupansi 100%, khususnya di daerah yang menjadi target wisata untuk berlibur," kata Maulana saat dihubungi detikcom, Jumat (28/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Lebaran, okupansi juga meningkat di kisaran 30-40% dibandingkan dengan hari biasa di luar libur Lebaran. Namun ia menekankan, besaran kenaikan ini bervariatif di setiap daerahnya.

"Peningkatan itu mulai terjadi di hari ke-2 Lebaran, bahkan sampai saat ini pun masih kalau ditanya okupansi masih cukup tinggi di atas rata-rata. Karena kita lihat juga minggu ini merupakan libur panjang juga sampai 1 Mei," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Maulana belum dapat menyebutkan secara rinci perbandingan kondisinya saat ini dengan saat libur Lebaran 2022 lalu. Tidak hanya itu, ia juga belum dapat menyampaikan proyeksi omzet yang diperoleh para pengusaha di periode liburan kali ini.

Adapun salah satu alasannya, libur masih berjalan hingga 1 Mei nanti sehingga masih belum dapat disimpulkan perbandingannya secara keseluruhan. Meski begitu, peningkatan masih terus terjadi hingga saat ini dan optimistis kondisinya akan jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Daerah-daerah yang menurutnya mendapat 'rejeki nomplok' lantaran ramai pemudik hampir menyebar rata di Pulau Jawa dan Bali, ditambah dengan beberapa daerah di luar pulau seperti Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Lampung.

"Yang namanya okupansi pasti berbanding lurus dengan jumlah orang bergerak. Dari jumlah pergerakan aja dari tahun lalu sudah meningkat jauh. Tentu ini akan ada pengaruhnya kepada hotel dan restoran," ujarnya.

Begitu pula dengan restoran, Maulana menilai, pengunjung restoran berbanding lurus dengan jumlah pergerakan pemudik. Bahkan tidak hanya di destinasi wisata, pemudik pun membanjiri restoran-restoran yang berada di sepanjang jalur mudik.

"Keberadaan restoran tidak hanya di destinasi wisata, tapi juga yang berada di jalur perjalanan. Kalau kita perhatikan yang menggunakan jalur darat cukup banyak. Benefit spending wisatawan juga akan menyebar ke jalur-jalur mereka lakukan perjalanan," kata Maulana.

Sebagai informasi, menurut survei Kementerian Perhubungan, diperkirakan pada libur Lebaran tahun ini ada sebanyak 123 juta orang pemudik. Dengan angka mobilitas sebesar itu, harapannya kondisi industri pariwisata khususnya hotel dan restoran bisa jauh lebih berkembang dibandingkan dengan 2 tahun ke belakang selama pandemi COVID-19.

Lihat juga Video 'Pengunjung Ancol Hari Ini Tertinggi Selama Pandemi Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads